Mohon tunggu...
Zaid Makruf
Zaid Makruf Mohon Tunggu... Marketing -

Kelahiran Magelang. Pernah kuliah di Fisipol UGM Jogja. Merantau ke Jakarta. Bekerja sebagai marketer. Ayah dari Zidan dan Danis. Sekarang tinggal di Tangerang. The meaning of life is to give life meaning.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dompetku "Sakuku"

20 Oktober 2016   03:26 Diperbarui: 20 Oktober 2016   18:46 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayar Belanja dengan Sakuku (Sumber Foto : Dokumen Pribadi)

Apa saja Fitur Produk Sakuku? Jika ingin bertransaksi, klik saja “Menu”. Ada pilihan "Bayar Belanja" dan "Isi Pulsa". Selain itu ada juga pilihan "Transfer", "Split Bill" dan "Tarik Tunai" yang hanya berlaku bagi Paket Sakuku Plus. Kemudian terdapat "Info” untuk mengecek saldo melalui “Mutasi" dan “News” untuk melihat pemberitahuan (notification) transaksi. Selanjutnya “Kontak" untuk melihat teman di phone book yang juga menggunakan Sakuku. Sedangkan dengan fitur "Setting" kita bisa mengubah profil Sakuku, cover picture, PIN, mengaktifkan fitur permintaan, melihat info Sakuku, dan melakukan aktivasi Sakuku Plus. Fitur Sakuku sangat praktis, simple dan memudahkan.

  • Bayar Belanja : Bayar belanjaan di merchant (jaringan niaga) Sakuku. Mulai dari bayar makan, minum maupun belanja barang secara online.
  • Merchant Sakuku saat ini hadir di 27 kota besar di Indonesia (khususnya Jabodetabek) berjumlah 161 merchant fisik yang terdiri dari 687 outlet berupa restoran, bistro, cafe, tempat ngopi, rumah makan, toko oleh-oleh makanan, toko kue, toko ice cream, distro, toko pakaian, toko perlengkapan bayi dan anak, toko mainan, salon, klinik kecantikan, apotek, spa dan refleksi, bioskop, toko buku, mini mart, koperasi dan angkutan travel. Sakuku juga telah bermitra dengan 7 merchant online website atau situs e-commerce. Jumlah merchant tersebut tentu akan terus bertambah kedepannya.
  • Transfer (khusus Sakuku Plus) : Transfer uang atau minta transfer ke teman Sakuku. Dengan minimal transfer Rp 5.000, teman yang diminta atau meminta transfer harus lebih dulu mengaktifkan Sakuku Plus.
  • Split Bill (khusus Sakuku Plus) : Bisa berbagi rata tagihan sama teman. Fitur ini bisa berbagi tagihan ke maksimal 9 orang teman yang juga sudah mengaktifkan Sakuku Plus.
  • Tarik Tunai (khusus Sakuku Plus) : Ada cara baru ambil uang tanpa kartu di ATM BCA berlogo Sakuku. Jika sudah mengaktifkan Sakuku Plus, kamu bisa menarik uang tunai kelipatan Rp 50.000 dengan maksimal penarikan Rp 1.250.000.

Buat teman-teman yang penasaran atau masih bingung tentang Sakuku, silahkan simak video berikut ini :

Berbagi Pengalaman Dengan Sakuku

Bayar Belanja dengan Sakuku (Sumber Foto : Dokumen Pribadi)
Bayar Belanja dengan Sakuku (Sumber Foto : Dokumen Pribadi)

Saya pernah merasakan kemudahan Sakuku. Beberapa waktu yang lalu, saya dan kakak hang out di salah satu cafe yang merupakan merchant Sakuku di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan. Ketika makan selesai, seperti biasa kami meminta bill. Kasir cafe kemudian memberikan barcode khusus. Melalui smartphone, barcode itu di-scan menggunakan aplikasi Sakuku. Seketika bukti payment keluar dari mesin gesek EDC (Electronic Data Capture). Kita pun dapat melihat bukti transaksi di aplikasi Sakuku secara real time. Sungguh mudah dan cepat. Hidup jadi lebih praktis tanpa uang tunai.

Namun tidak semua pengunjung cafe tahu tentang Sakuku. Ada orang lain di belakang antrian kami yang heran. Itu pakai aplikasi apa? Kok bisa bayar cuma scan barcode dengan handphone? Sayangnya di meja kasir cafe itu tidak ada logo atau penjelasan Sakuku. Kami pun berusaha menerangkan secara singkat.

Ketika kita membayar di restoran, cafe atau mall, Sakuku juga meminimalkan pengembalian uang pecahan, seperti kartu debit atau kartu kredit. Terkadang uang kertas nominal kecil dan uang receh terasa mengganggu jika kebanyakan di saku celana. Sakuku juga menghemat uang tunai yang ada di dompet fisik atau saku celana karena terkadang uang tunai lebih dibutuhkan untuk membayar ongkos transportasi, misal : taksi, angkot, bus atau ojek.

Isi pulsa dengan Sakuku juga makin seru. Dengan Sakuku, kita bisa isi pulsa sendiri atau mengisi pulsa anggota keluarga, saudara atau teman. Bahkan bisa juga minta isi pulsa ke teman Sakuku. Keunggulan dari fitur isi pulsa Sakuku adalah kontak teman yang akan kita isi pulsa langsung berhubungan (linkage) dengan phone book. Jadi kita tidak perlu mengetik nomor handphone teman secara manual. Kemudian berita transfer pulsa dapat langsung dibaca di Menu “Mutasi” atau “News” Sakuku. Terkadang kita merasa terganggu jika banyak pemberitahuan di inbox SMS.

Belanja online juga makin praktis. Setelah kita memilih barang yang akan dibeli, kita dapat memilih metode pembayaran dengan Sakuku. Transaksi diproses dengan cepat. Terkadang belanja kita tidak terkendali jika memakai kartu kredit. Dengan Sakuku, kita lebih bisa mengontrol atau membatasi belanja online karena uang yang dimasukkan dalam Sakuku dapat diatur sesuai kebutuhan.          

Promosi, Stimulus dan Pengembangan “Sakuku

  1. Belum semua restoran, cafe dan outlet pakaian yang popular di masyarakat jadi merchant Sakuku. Perlu survei mana yang paling digemari oleh masyarakat di mall atau di luar mall, khususnya buat anak muda yang rata-rata melek teknologi dan suka hang out. Selain itu survei hypermarket dan minimarket dimana orang-orang biasa membeli kebutuhan sehari-hari, contoh : sembako, sayuran dan buah-buahan, peralatan dapur dan elektronik. Perlu ditingkatkan layanan Sakuku untuk kebutuhan hidup yang lain, misal : tagihan listrik/token, tiket pesawat dan kereta, sewa hotel dan tiket konser musik. Tujuannya untuk memperluas merchant Sakuku sehingga potensi konsumen atau captive market jadi lebih besar.
  2. Perlu adanya promosi Sakuku secara tepat, khususnya kepada anak muda sehingga lebih tertarik untuk memakai Sakuku. Misal dengan mengadakan promotion event Sakuku di mall-mall, acara kampus, konser musik, dll. Selanjutnya sosialisasi melalui media sosial yang disukai anak muda, misal : beriklan di facebook karena potensi pengguna di Indonesia yang sangat besar. Selanjutnya, beriklan melalui radio dan media online yang memiliki rating tinggi. Menarik jika pada aplikasi Sakuku terdapat share link ke facebook, twitter, path dan instagram tentang promosi Sakuku.
  3. Perlu adanya label atau logo Sakuku di pintu masuk merchant atau depan meja kasir sehingga memudahkan masyarakat untuk mengetahui mana saja merchant Sakuku. Sekarang ini, kita harus mengecek terlebih dahulu nama dan lokasi merchant Sakuku di situs BCA.
  4. Perlu dipikirkan untuk mengganti barcode kertas dengan dengan barcode electronic yang dihubungkan dengan mesin gesek EDC. Setiap transaksi Sakuku menggunakan barcode yang berbeda sehingga penggunaan kertas menjadi tidak efektif dan efisien.
  5. Melanjutkan program bonus top up secara bertahap atau sesuai dengan periode promosi bagi pengunduh dan pendaftar aplikasi Sakuku kesekian sehingga banyak yang tertarik untuk memakai Sakuku.
  6. Membuat program bonus top up bagi yang mampu merekomendasikan teman atau orang lain untuk memakai Sakuku dalam jumlah minimal tertentu. Program ini akan melibatkan pengguna sebagai marketer Sakuku. Tentu harus ada tambahan fitur “rekomendasi” yang ditambahkan pada aplikasi Sakuku.  
  7. Membuat program stimulus lainnya berupa “undian berhadiah” Sakuku. Program ini tentu akan menjadi magnet kuat bagi masyarakat untuk memakai Sakuku.

Peradaban manusia selalu menciptakan era perubahan yang lebih maju. Bukan tidak mungkin, beberapa tahun kedepan, kita akan memasuki era dompet elektronik. Perkembangan teknologi digital yang sangat pesat mendorong kemudahan, kepraktisan, efektifitas, efisiensi dan keamanan dalam menunjang kehidupan manusia. Sakuku sebagai salah satu layanan dompet elektronik di Indonesia berperan besar sebagai pelopor era perubahan tersebut. Ayo ganti dompetmu dengan Sakuku!*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun