Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wahai Diri Ini

19 April 2023   20:51 Diperbarui: 19 April 2023   20:59 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku lihat sosok di cermin itu. Sosok yang tersenyum manis. Rambut berkuncir dua. Terlihat menggemaskan.

Sebuah masa kecil yang indah. Yang telah ku lalui berpuluh tahun yang lalu. Di sebuah dusun. Jauh dari bisingnya kota.

Kini ku berdiri. Tepat di depan cermin yang tak sama. Ku lihat dia berusaha tersenyum. Menghadapi dunia yang amat berbeda.

Waktu yang takkan sama. Pun yang dilalui tak semudah dahulu kala. Tatkala masih hijau ranum. Tatkala hanya bermain dan belajar yang dilakukan.

Ia berusaha berdiri dengan tegar dan kuat. Di tengah segala tantangan yang ada. Berharap dimudahkan segalanya. Oleh Dia Sang Pencipta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun