Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cita-Citamu

8 Agustus 2022   06:56 Diperbarui: 8 Agustus 2022   06:59 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dia seorang yang sederhana. Tak menginginkan kemewahan. Bahkan jauh lebih mementingkan orang lain di sekitarnya. Yang lebih membutuhkan.

Puasa Senin Kamis dia jalani. Tanpa putus. Shalat tahajud dan membaca Al Quran. Senantiasa  ia lakukan.

Keinginannya sungguh sederhana. Pergi ke tanah suci. Meski semua sirna. Karena sakit yang ia derita.

Kegagalannya ke Baitullah. Kerinduannya kepada panggilan Tuhan. Dia tularkan kepada kami, anak-anaknya. Agar menginjakkan kaki di tanah mulia.

Ibu, doa kami untukmu selalu. Semoga engkau di tempat mulia di sisi-Nya. Dan kami mampu memenuhi apa yang menjadi keinginanmu. Untuk pergi beribadah ke tanah suci.

#7 Agustus 1949

#harilahiralmarhumahibu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun