"Ayo kita ke rumahnya, pak.. Jangan-jangan Mbah Yahyem sakit..", lanjutku tanpa menunggu komentar suamiku.
Tak menunggu lama, aku dan suamiku berjalan menuju rumah Mbah Yahyem.Â
Sesampainya di rumah Mbah Yahyem, ku ketuk pintu.
"Mbah.. Assalamu'alaikum..".
Ku ketuk berulang. Dan ku ucapkan salam berulang juga.
***
Ku lihat anak-anak Mbah Yahyem telah berada di rumah simboknya. Mata mereka sembab. Kami, para tetangga juga berkumpul di rumah itu.
Ya, tadi pagi aku dan suamiku membuka paksa pintu rumah Mbah Yahyem karena tak ada tanggapan dari dalam rumah Mbah Yahyem. Dan di dalam kamarnya, kami temukan Mbah Yahyem masih dalam keadaan bersujud.Â
Ku dekati dan ku pegang tubuh Mbah Yahyem. Sudah dingin tubuhnya. Dan hari ini juga Mbah Yahyem akan dikebumikan. Dengan disaksikan oleh anak-anaknya.