"Nabi Muhammad mengajarkan kepada kita untuk mencintai anak-anak yatim..", lanjut ibu.
"Jadi, tak ada salahnya kamu belajar menyayangi teman-teman kamu di sana..".
Ya, aku memang pernah mendengar. Ada anak-anak yatim dan piatu yang diasuh dan dibesarkan di panti asuhan.
"Kalau kamu mau, besok kita siapkan hadiah untuk teman-temanmu di sana..", lanjut ibu.
***
"Agus.. Kamu tahu tidak, kenapa di hari ulang tahunmu malah kamu yang memberikan sesuatu untuk teman-temanmu di panti asuhan?", tanya bapak sambil menyetir mobil menuju panti asuhan.
Aku menggelengkan kepala. Karena memang tak tahu jawabannya.
"Agar kamu belajar memberi kebahagiaan untuk mereka.. Selama kamu mampu memberi ya beri lah.. Jangan hanya berharap menerima sesuatu dari teman-teman atau saudara-saudaramu..", kata bapak.
"Tangan di atas itu lebih baik daripada tangan di bawah.. Memberi itu lebih baik daripada menerima.. Apalagi memberi anak-anak yang disayangi Rasulullah..", sahut ibu.
Mobil melaju semakin dekat dengan panti asuhan. Benar juga kata ibu dan bapak. Teman-teman yang tinggal bersama orangtua pasti lebih beruntung daripada teman-teman di panti asuhan. Teman-teman di panti asuhan belum tentu merasakan makan yang enak, kue tart dan sebagainya.
Dan hari ini, di hari ulang tahunku aku akhirnya mengerti bahwa aku bahagia ketika keluargaku mengajakku untuk merayakannya di panti asuhan. Dengan membawa paket hadiah sederhana. Alat-alat tulis untuk belajar mereka. Juga nasi box untuk mereka.