Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Orangtua untuk Anak Berkebutuhan Khusus Tunanetra

25 September 2021   11:35 Diperbarui: 25 September 2021   11:43 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memiliki anak tentu menjadi dambaan setiap orang tua. Semua pasti menginginkan anaknya normal dan tidak ada kekurangan fisik dan mentalnya.

Lalu bagaimana jika sepasang suami dan istri memiliki anak berkebutuhan khusus? Terlebih untuk mereka yang memiliki anak tunanetra? Apa saja yang dapat mereka lakukan?

Menerima Keadaan Anak

Orang tua tentu akan merasa terpukul ketika mendapati buah hatinya memiliki kekurangan, apalagi keterbatasan dalam penglihatan. Akan tetapi, sebagai orang tua harus mampu menerima keadaan anak bagaimanapun keadaannya.

Orang tua tidak perlu malu dan menyembunyikan anaknya. Bahkan harus menguatkan diri sendiri dan tentu saja buah hatinya yang mengalami kekurangan fisik pada penglihatan tersebut.

Anak diajak untuk menerima keadaan dirinya yang berbeda dengan saudara atau teman di rumah. Katakan kepada anak, bahwa mereka juga bangga memiliki anak seperti dia. Katakan dan tunjukkan bahwa perlakuan mereka sama terhadap anak-anaknya. Tidak membedakan satu dengan lainnya. Tidak membedakan anak yang "normal" dan yang berkebutuhan khusus.

 

Memberikan Pendidikan di Rumah

Anak tunanetra juga berhak atas pendidikan dari orang tuanya. Sebagai guru pertama bagi anak, orang tua juga harus mampu memberikan hak yang sama kepada anaknya seperti anaknya yang normal.

Orang tua jangan membedakan anaknya yang berkebutuhan khusus ini dengan anaknya yang normal. Misalkan, ketika anaknya yang normal diajak belajar membaca, maka anaknya yang memiliki kekhususan ini juga diajak serta. Paling tidak si anak yang tunanetra diikutsertakan untuk mendengarkan apa yang dipelajari saudaranya.

Orang tua juga menanamkan kebiasaan yang sama terhadap mereka. Ajarkan anak untuk shalat, mengaji ataupun bentuk kemandirian untuk si anak. Tentu saja sebatas kemampuan si anak berkebutuhan khusus. Misalkan makan dan minum sendiri. Mencuci piring, sendok dan gelas kotornya sendiri. Memakai baju dan melepaskan baju sendiri.

Orang tua jangan merasa kasihan dan meladeni setiap anak menginginkan sesuatu. Karena nantinya anak akan tumbuh semakin besar dan harus mampu hidup mandiri.

Memberikan Pendidikan di Sekolah

Belajar adalah hak setiap warga negara. Anak tunanetra juga memiliki hak yang sama untuk belajar di bangku sekolah.

Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan dalam pasal 31 (1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Dan dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 pasal 54 tentang Hak Asasi Manusia.

"Setiap anak yang cacat fisik dan atau mental berhak memperoleh perawatan, pendidikan, pelatihan, dan bantuan khusus atas biaya negara, untuk menjamin kehidupannya sesuai dengan martabat kemanusiaan, meningkatkan diri, dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat dan bernegara".

Berdasarkan Undang-Undang tersebut, maka anak tunanetra dapat bersekolah. Anak tunanetra dapat bersekolah di Sekolah Khusus atau Sekolah Luar Biasa, sehingga akan lebih fokus untuk belajar bersama teman-temannya yang memiliki kekhususan yang sama.

Akan tetapi, anak tunanetra yang memiliki intelegensi yang tinggi juga dapat mengikuti pendidikan di sekolah umum. Baik jenjang SD, SMP bahkan SMA karena setiap sekolah tidak boleh menolak anak berkebutuhan khusus. Sekolah Inklusif intinya.

Lalu, peran orang tua adalah mendampingi dan mendukung anak.  Di masa pandemi ini tentu saja akan menimbulkan keresahan bagi orang tua dalam mendampingi anaknya belajar. Karena kebanyakan dari mereka tidak mampu menulis dan membaca huruf braille.

Hal tersebut sekaligus menjadi tantangan bagi mereka. Bagaimana menemani anak belajar dengan keterbatasan tidak mampu menulis dan membaca braille?

Maka, penting bagi mereka agar mau belajar mengenal huruf braille agar dapat menemani anak belajar. Mereka dapat belajar langsung kepada guru ataupun browsing atau membuka youtube. Hal yang dapat dilakukan orang tua dalam upaya mendukung belajar anak tunanetra di masa pandemi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun