Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Takut Vaksin tapi Aku Ingin Sehat

19 Agustus 2021   04:42 Diperbarui: 19 Agustus 2021   04:46 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Pelaksanaan vaksin di SLB Negeri 1 Gunungkidul 18 Agustus 2021

Dokternya ramah. Tidak menakut-nakutiku. Di samping kanan dan kiriku ada bu Nanik dan bu Retno. 

Bu dokter menyuruhku membuka bagian lengan baju. Aku tentu saja dibantu bu Nanik dan bu Retno.

Kemudian bu Nanik dan bu Retno mengalihkan pandanganku agar tidak melihat jarum suntik.

"Tidak sakit kok, nak.. Cuma sebentar kaya digigit semut..", kata bu dokter sambil mengusap lengan atasku dengan kapas kemudian cles. Menyuntikku.

"Nah.. Sudah selesai.. Tidak sakit, kan?", kata bu Dokter kepadaku.

Aku menanggukkan kepalaku. Dan tersenyum. Meski tertutup masker di wajahku.

"Terimakasih bu Dokter..", kataku.

"Sama-sama.. Meski sudah vaksin, kesehatannya tetap dijaga ya, nak.. Tetap jaga protokol kesehatan..", kata bu dokter.

Aku menganggukkan kepalaku lagi. Sekilas ku lihat bu dokter baik hati itu cantik.

"Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan tidak berkerumun ya..", lanjut bu dokter.

Ya, benar. Kata bu dokter benar. Kata bu Nanik benar. Aku harus menjaga kesehatan meski sudah divaksin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun