Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Naik Kelas Kali Ini

25 Juni 2021   12:38 Diperbarui: 25 Juni 2021   12:52 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini, ibu mendapat undangan penerimaan Laporan Hasil Belajar semester dua pada tahun pelajaran ini. Ibu mengatakan penerimaan Laporan Hasil Belajar kali ini berbeda seperti biasanya. Pengambilan kali ini dilakukan dengan alur drive thru. Mengambil langsung di dekat pos satpam, kemudian langsung pulang. Begitu kata ibu.

O iya, namaku Sintia. Aku duduk di kelas lima SDLB di sebuah SLB negeri di Kabupaten Gunungkidul. Sama seperti teman-temanku yang bersekolah di sekolah umum, aku juga menerima pembagian Laporan Hasil Belajar. Aku dan teman-teman juga dapat naik kelas.

Selama satu semester penuh ini, aku dan teman-teman belajar secara online. Melalui media whatsapp group kelas. Materi dan pembelajaran serta tugas dikirim melalui grup whatsapp ini. Saya dan teman-teman sekelas yang semua tunanetra mengerjakan dengan tulisan huruf braille, kemudian tugas dikirim ke grup whatsapp.

Sedangkan materi dikirim bu guru dengan tulisan awas, karena orangtua kami tidak mampu membaca tulisan huruf braille. Oleh karena itu, materi dan tugas dibacakan oleh bapak atau ibu kami setelah memiliki waktu luang.

“Ibu ra isa ngecek tulisanmu, Sin.. Bener apa ora..”, kata ibuku setengah mengeluh.

Ya, aku sendiri maklum. Aku yang tunanetra saja masih terbata-bata menulis dan membaca tulisanku. Kalau dari koreksian bu guru kami, ada tulisan kami yang belum tepat huruf kapital, tanda baca dan sebagainya.

“Andai sudah belajar tatap muka di sekolah ya, bu.. Tentu kesulitan-kesulitan membaca dan menulis braille bisa dicek langsung oleh bu guru..”, kataku juga sambil mengeluh.

“Iya, Sin. Mudah-mudahan segera dapat belajar tatap muka.. Nanti ibu juga mau matur bu gurumu, ibu ingin belajar nulis dan membaca braille.. Biar bisa menemani kamu belajar..”, kata ibuku.

***

Sepulang ibu dari drive thru pengambilan Laporan Hasil Belajar di sekolah.

“Nilai kamu baik, Sin.. Kamu naik ke kelas enam. Tetapi ini ada catatan dari guru, supaya kamu lebih baik lagi di kelas enam..”, kata ibuku.

“Libur kenaikan kelas mulai tanggal 28 Juni 2021 hingga tanggal 9 Juli 2021..”, lanjut ibu memberitahuku.

“Dan ini ada pengumuman juga dari sekolah, pembelajaran masih dilakukan secara daring..”, kata ibuku lagi.

Aku menganggukkan kepalaku. Ternyata awal tahun pelajaran besok masih pembelajaran daring karena covid-19 masih merebak di bumi pertiwi ini. Kami belum bisa belajar tatap muka di sekolah. Belum bisa belajar bersama guru dan teman-temanku.

“Ya Allah, semoga virus corona segera hilang dari muka bumi ini.. Sehatkanlah kami semua.. Agar kami bisa belajar di sekolah lagi, bersama bapak dan ibu guru tercinta kami.. Kami ingin menjadi anak yang cerdas di bawah bimbingan guru-guru kami dan orangtua kami.. Perkenankan doa kami ya Allah.. Aamiin..”, doaku dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun