Ibadah haji di bulan Dzulhijah kali ini berbeda. Semasa sebelum pandemi, di tanah suci Makkah ribuan bahkan jutaan jamaah haji memadati Ka'bah. Kiblat umat Islam.
Namun kali ini, sangat berbeda. Pandemi merubah tatanan kehidupan sehari-hari, termasuk ibadah kepada Allah secara masal sangat dibatasi. Shalat pada awal masa pandemi dilarang dilakukan di masjid-masjid. Kalaupun diperbolehkan maka dibatasi, yang sedang pilek atau flue atau sakit dipersilakan shalat di rumah saja. Shaf shalat juga dibuat berjarak, padahal seharusnya harus rapat barisan shalatnya.
Tak terkecuali ibadah haji di tanah suci. Tahun 2020 adalah tahun pertama ibadah haji yang sepi dari jamaah. Pemerintah Saudi Arabia membatasi kuota jamaah haji, apalagi dari luar negara mereka. Alhasil hanya beberapa saja yang dapat mengikuti ibadah rukun Islam yang kelima ini.
Tentu saja umat Muslim di dunia menangis dengan kenyataan seperti ini. Harapan untuk melihat Ka'bah yang dinantikan bertahun-tahun sementara kandas karena pengaruh covid-19 ini. Lebih menangis juga karena Ka'bah sangat sepi dari untaian doa dari manusia kepada Allah Swt.
Tetapi alhamdulillahnya, penyembelihan hewan kurban tetap diperbolehkan. Asalkan orang-orang menggunakan protokol kesehatan.
"Seperti itu yang aku tahu, teman-teman..", kata Embek Gokil.
"Ada kesempatan untuk kita membantu manusia yang shalih untuk menunaikan berkurban di hari raya Iduladha..", lanjutnya.
"Benarkah itu, Kil?", tanya Embek Ndut.
"Iya, Ndut.. Aku tidak berbohong..", jawab Embek Gokil.
"Alhamdulillah. Aku juga ada harapan sama seperti kamu, Kil..", ucap syukur Embek Ndut saat mendengar jawaban Embek Gokil.
"Wahhh.. Aku juga ingin masuk surga bersama orang yang membeliku dan menjadikan aku hewan kurbannya..", seru Embek Putih penuh harap.