Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terima Kasih atas Cintanya

23 Juni 2021   04:09 Diperbarui: 23 Juni 2021   04:17 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tak pernah terbayangkan dalam benakku, apa yang dialami oleh orang-orang dan hanya ku dengar dan ku lihat dari televisi, akhirnya menimpa keluargaku. Berita covid. Penyebaran dan kematiannya.

Keluargaku berusaha mati-matian menerapkan protokol kesehatan. Tapi pada akhirnya bapak kena covid-19 setelah tugas kantor di luar kota.

Bapak saat itu merasakan agak demam dan batuk-batuk. Kami berusaha berpikir positif bahwa bapak sakit seperti biasanya. Sampai akhirnya teman satu kantor bapak, yang kebetulan pergi ke luar kota bareng bapak, diketahui positif covid.

Dengan agak was-was, bapak, ibu dan aku akhirnya tes PCR. Selama menunggu hasil tes itu, kami karantina mandiri di rumah.

Kami harap-harap cemas menunggu hasil tes PCRnya. Ternyata seperti ini rasanya menjadi keluarga yang melakuan tes PCR.

Tetangga juga sangat menjaga jarak dengan kami. Ya, kami maklum. Mereka tentu saja tidak mau kontak langsung dengan kami karena bapak pernah kontak langsung dengan orang positif covid.

***

Aku yang harusnya ikut tatap muka di sekolah hari inipun tidak bisa keluar rumah. Ya, meski hasil tes PCR ibu dan aku negatif covid. Tapi mau tidak mau, ibu dan aku juga karantina mandiri di rumah. 

Sedangkan bapak yang positif covid, ikut karantina bersama beberapa tetangga yang juga positif covid. Kebutuhan bapak dan tetangga yang positif covid dibantu oleh warga juga. Makan, minum dan vitamin distok oleh warga.

"Kamu dan ibu tidak usah khawatir. Bapak baik-baik saja di sini..", pesan bapak lewat whatsapp saat aku kirim pesan kepada bapak 

"Bapak insyaAllah dibantu makanan, minuman dan vitamin-vitamin kok, Nad..", lanjut balasan bapak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun