Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Minum Air Putih Saja, Lebih Sehat

20 Juni 2021   15:02 Diperbarui: 20 Juni 2021   15:05 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namaku Andri. Aku duduk di kelas dua Sekolah Dasar. Tinggiku sekitar 125-130 centimeter. Berat badanku 35 kilogram. Tubuhku terlihat gemuk.

Aku suka sekali makan banyak. Minumku juga banyak. Minuman kesukaanku fanta merah. Manis. Segar. Apalagi kalau diminum dingin.

Ayahku sering membelikanku sebotol besar fanta merah kesukaanku. Aku meminumnya dengan bahagia. Senang sekali karena ayahku menuruti kemauanku. 

***

"Minuman yang menyehatkan itu air putih dan susu murni, anak-anak. Bukan minuman yang bersoda atau minuman teh kemasan yang memakai pemanis buatan..", kata bu Emi, guruku, saat diadakan sekolah tatap muka beberapa hari yang lalu.

"Tubuh membutuhkan air minum dua liter seharinya. Atau delapan gelas satu harinya..", lanjut bu Emi.

"Coba, Andri. Apa minuman yang kamu sukai?", tanya bu Emi kepadaku.

"Minum air putih yang banyak dan fanta merah, bu..", jawabku dengan cepat.

"Kamu minum air putih yang banyak itu bagus sekali, Andri. Tetapi kalau minum fanta itu tidak menyehatkan badan. Karena mengandung soda..", kata bu Emi menjelaskan.

"Mulai saat ini kamu minum air putih saja, fanta jangan sering diminum. Bahkan tidak usah diminum. Kasihan ginjal dan lambungmu. Sekarang tidak sakit, tapi nanti bisa sakit..", bu Emi melanjutkan.

"Sekalipun kamu suka banget, tapi jangan ya, nak. Selain sayang ginjal dan lambungmu, juga dengan minum yang memakai pemanis buatan bisa menyebabkan salah satunya kegemukan atau obesitas.. dan juga bisa merusak gigi lho..", lanjut bu Emi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun