Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Biarlah Kebaikanmu Seperti Hujan

24 November 2020   08:30 Diperbarui: 24 November 2020   08:31 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

"Oalah.. Begitu ceritanya, Na?", tanya ibu.

"Iya, bu. Bu Tarjo itu ngomongin ibu. Sudah gitu sekarang malah minta bantuan kepada ibu..", kata Rana sambil bersungut-sungut.

Bu Budi tersenyum mendengar omelan-omelan Rana.

"Dalam hidup itu tidak ajeg, Na. Kadang bisa bersikap baik, kadang bersikap buruk kepada orang lain. Kadang kita tidak terima ketika orang bersikap buruk kepada kita. Ya wajar, Na..", kata ibu.

"Tapi bayangkan, kalau itu menimpa keluarga kita. Ada yang sakit di keluarga kita. Terus kita tidak punya uang. Mau pinjam uang tapi orang tidak mau membantu. Bagaimana perasaanmu, Na?", ujar ibu.

Rana diam. "Benar juga kata ibu..", batin Rana.

"Bu Tarjo itu sebenarnya baik, Na. Kadang juga bersikap buruk kepada kita.. Alangkah baiknya bila kita mau membantu, sekalipun orang yang kita bantu tidak baik kepada kita.. Berbuat baik itu kepada siapapun karena kebaikan itu nanti akan kembali kepada kita, Na", lanjut ibu. Rana mendengarkan petuah ibunya.

"Biarlah kebaikanmu seperti hujan, yang tidak peduli kepada siapa hujan itu jatuh..". 

Rana pernah membaca tulisan Jalaludin Rumi itu. Rana tersenyum mengiyakan perkataan ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun