***
"Oalah.. Begitu ceritanya, Na?", tanya ibu.
"Iya, bu. Bu Tarjo itu ngomongin ibu. Sudah gitu sekarang malah minta bantuan kepada ibu..", kata Rana sambil bersungut-sungut.
Bu Budi tersenyum mendengar omelan-omelan Rana.
"Dalam hidup itu tidak ajeg, Na. Kadang bisa bersikap baik, kadang bersikap buruk kepada orang lain. Kadang kita tidak terima ketika orang bersikap buruk kepada kita. Ya wajar, Na..", kata ibu.
"Tapi bayangkan, kalau itu menimpa keluarga kita. Ada yang sakit di keluarga kita. Terus kita tidak punya uang. Mau pinjam uang tapi orang tidak mau membantu. Bagaimana perasaanmu, Na?", ujar ibu.
Rana diam. "Benar juga kata ibu..", batin Rana.
"Bu Tarjo itu sebenarnya baik, Na. Kadang juga bersikap buruk kepada kita.. Alangkah baiknya bila kita mau membantu, sekalipun orang yang kita bantu tidak baik kepada kita.. Berbuat baik itu kepada siapapun karena kebaikan itu nanti akan kembali kepada kita, Na", lanjut ibu. Rana mendengarkan petuah ibunya.
"Biarlah kebaikanmu seperti hujan, yang tidak peduli kepada siapa hujan itu jatuh..".Â
Rana pernah membaca tulisan Jalaludin Rumi itu. Rana tersenyum mengiyakan perkataan ibu.