Mohon tunggu...
zahrotul aningnf
zahrotul aningnf Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

membaca menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Psikologi Gangguan Belajar Anak pada Film "Taare Zameen Par"

30 November 2022   14:30 Diperbarui: 30 November 2022   14:32 1468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah film india karya aamir khan yang berjudul "taare zameen par" menceritakan seorang anak kelas 3 sekolah dasar yang bernama ishaan awasthi. Ishaan memiliki kebiasaan yang berbeda dengan teman-teman dikelasnya. Ishaan selalu mendapatkan nilai paling buruk dikelas, tidak fokus dan tidak bisa konsentrasi pada saat pembelajaran berlangsung. Ishaan juga selalu menghindari belajar, ketakutan jika guru menyuruhnya membaca, tidak bisa mengeja tulisan, tulisan tangannya tidak beraturan, dan banyak yang terbalik. 

Ketika dihadapkan dengan sebuah soal matematika, ishaan mengerjakannya dengan menggunakan imajinasinya. Hal ini mengakibatkan ishaan tidak mampu membaca dan menulis karena kebingungan saat melihat huruf . dia juga dianggap anak yang bodoh oleh guru-gurunya di sekolah, bahkan oleh orangtuanya juga. Karena orangtua ishaan merasa kewalahan dan malu dalam menghadapi kebodohan anaknya, akhirnya ishaan dimasukkan kedalam asrama. Tetapi disana ia menemukan guru yang bisa memahami dirinya yang bernama ram. 

Ram begitu penasaran tentang ishaan, ram memeriksa tugas-tugas yang dikerjakan ishaan sampai akhirnya ram menemukan bahwa ishaan tidak bodoh, tetapi dia menderita diskelsia. Disleksia adalah salah satu jenis kesulitan belajar pada anak berupa ketidakmampuan membaca.

Menurut mar'at (2015:83) mengatakan bahwa disleksia adalah kesulitan membaca yang didasari oleh gangguan neurologis, tidak ada bukti tentang adanya kerusakan otak atau gangguan organis lainnya. Tanda-tanda penyandang disleksia yakni sulit mengeja, sulit membedakan huruf b dan d, kekurangan atau kelebihan huruf dalam menulis, sulit mengingat urutan, sulit mengikuti instruksi verbal, sulit berkonsentrasi, perhatiannya mudah beralih, sulit berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan, seringkali juga kesulitan dalam berhitung, terutama dalam soal cerita, tulisan sulit dibaca, dan kurang percaya diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun