Mohon tunggu...
Siti Fatimatun Zaroh
Siti Fatimatun Zaroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - i love my self

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030100)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sering Insomnia? Sudahi Pola Tidur yang Kurang Baik, Mulailah Memperbaiki Kualitas Tidur yang Baik

1 April 2021   21:41 Diperbarui: 1 April 2021   21:55 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebutuhan tidur bagi manusia yang berumur diatas 18 tahun adalah 7-9 jam sehari. Tapi ada dimana kondisi tubuh mengalami rasa capek, mood kurang baik, sulit untuk konsentrasi hingga menjadikan mata sembab terlihat lingkaran hitam dibawahnya kalo anak remaja menyebutnya mata panda hehe.

Hal itu disebabkan karena kualitas tidur yang kurang baik sehingga badan kurang sempurna dalam memulihkan diri. Penyebab tersering adalah insomnia, dimana gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya susah tidur atau tidak cukup untuk tidur meskipun terdapat cukup waktu untuk melakukannya. Kondisi tersebut dapat menghambat rasa semangat manusia untuk melakukan aktivitas di keesokan harinya.

Kualitas tidur sangat mempengaruhi kualitas hidup serta kesehatan manusia secara keseluruhan. Tidur yang kurang juga menyebabkan gangguan fisik dan mental seseorang. Pada umumnya butuh butuh 8-9 jam tidur dalam sehari untuk menjaga kondisi tubuh agar tetep fit.

Biasanya, insomnia ditandai dengan susah tidur atau tidur yang tidak nyenyak. Hal tersebut mengakibatkan penderita insomnia mudah marah atau depresi. Terdapat beberapa gejala insomnia yang lain seperti mengantuk pada siang hari, mudah lelah saat sedang melakukan aktivitas, bahkan merasa sulit fokus dalam beraktivitas.

Dikutip dari Ciputra Medical Center bahwa terdapat dua jenis insomnia yaitu insomnia primer dan insomnia sekunder.

  • Insomnia Primer yaitu berarti dimana seseorang mengalami masalah tidur yang tidak terkait langsung dengan kondisi atau masalah kesehatan lainnya.
  • Insomnia Sekunder yaitu berarti seseorang mengalami masalah tidur karena sesuatu hal yang lain, seperti kondisi kesehatan (seperti asma, depresi, radang sendi, kanker, atau nyeri ulu hati), rasa sakit, obat yang mereka konsumsi, atau zat yang mereka gunakan (seperti alkohol).

Faktor lingkungan yang kurang kondusif, seperti suara yang brisik, kamar yang terasa panas, lampu yang terlalu terang hingga suasana ruangan yang asing seperti halnya kita sedang traveling misalnya, hal tersebut dapat menyebabkan insomnia.

health.kompas.com
health.kompas.com

Sedikitnya ada lima dampak buruk insomnia bagi kesehatan seperti dikutip dari Telegraph.co.uk diantaranya adalah:

  • Meningkatkan kecemasan

Insomnia membuat seseorang lebih mudahcemas atau khawatir terhadap sesuatu. Akibat kurang tidur, hormon kortisol yang dikenal dengan hormon stres akan semakin meningkat. Detak jantung dan tekanan darah tinggi juga meningkat. Mengatasi stres bisa menjadi salah satu cara mencegah insomnia. Mencegah strees dapat dilakukang dengan cara sering-sering mendengarkan musik, minum teh, atau kumpul bersama teman.

  • Marah tanpa alasan

Menurut ahli gangguan tidur, Profesor Throne, kurang tidur benar-benar dapat memengaruhi kesehatan otak. Penelitian menunjukkan, orang yang insomnia cenderung akan sangat sensitif sehingga mudah marah denga hal-hal yang sepele hingga menyebabkan suasana hatinya kurang positif. Menurut beberapa ilmuwan, kondisi itu terjadi karena kurang tidur mempengaruhi amigdala, bagian otak yang terkait dengan emosi.

  • Kerusakan kulit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun