jerit tangis yang ku dengar,
tatapan mata yang tak lagi bersinar,
kusut,layu dan tak lagi bugar,
kepercayaan itu, kian pun pudar,
kian ku bertanya "ada dengan gerangan??"
Malam, kian tak seindah kemarin.
Kini, Hanya gelab yang bertebaran.
Dan tangis yang berkeliyaran.
Tak ada satu titik pun tuk kebahagian.
Dirinya telah pergi.
Mengikuti arus ombak yang tak bisa kembali lagi.
Kenanganya telah ia buang dalam sunyi.
Hingga tak ada yang mengetahui.
Deras air matapun sia-sia untuk kali ini.
Semuanya sudah tak kan kembali lagi.
Nasi sudah menjadi bubur.
Hanya kisah rindu dan kenangan yang tetap tertabur.
Jhalo
15 Agustus 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!