Mohon tunggu...
Zahrina Jihan
Zahrina Jihan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Gemar membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa PGSD UMPwr Lakukan Studi Lapangan, Mengenal Pepaya dan Teknik Semai

29 November 2024   06:35 Diperbarui: 5 Desember 2024   06:43 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar buah pepaya di perkebunan | Dokpri

    Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah (UM) Purworejo melakukan studi lapangan pertanian pepaya. Kegiatan tersebut meliputi wawancara dan praktik cara semai pepaya. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari Vania Zahra, Zahrina Jihan, Bela Enjelina, Riska Febriana Hidayati, dan Muhammad Zainal Arifin yang dilaksanakan pada tanggal 8 November 2024.

    Kami melakukan studi lapangan di salah satu perkebunan pepaya di Purworejo tepatnya di Desa Pekutan, Kecamatan Bayan milik Bapak Slamet yang memilih untuk membudidayakan pepaya, kami melakukan wawancara dengan istri beliau, alasan beliau memilih untuk membudidayakan tanaman pepaya yakni karena saat itu sedang musim tanaman buah pepaya dan cara membudidayakan tanaman ini yang cukup mudah.

Foto bersama narasumber
Foto bersama narasumber

     Pepaya yang saat ini menjadi kegemaran masyarakat. Selain karena daging buahnya yang banyak dan kaya manfaat karena mengandung vitamin A yang bagus untuk kesehatan mata dan juga baik untuk sistem pencernaan karena papaya sebagai pelancar buang air besar. Bukan hanya buahnya saja, bagian lain dari tanaman ini yaitu daun juga bisa dijadikan lalapan.

     Tidak sedikit petani yang memilih tanaman ini, karena pepaya mudah untuk dibudidayakan di Indonesia yang memiliki iklim subtropis yang menjadikan pepaya memiliki kualitas dan tumbuh dengan maksimal. Dan tanaman pepaya tidak kenal musim sehingga dapat tumbuh dan berbuah kapan saja.

     Dengan menggunakan biji, tanaman ini dapat membentuk tunas atau kecambah dalam jumlah yang banyak, dalam proses penumbuhan atau semai bibit beliau menggunakan media tanah, pasir, dan kompos. Pepaya dapat dipindahkan ke media tanam yang lebih besar atau lahan setelah 1-2 bulan setelah semai.

     Dalam pertumbuhannya, tanaman ini terkadang terkena virus atau jamur. Untuk mengatasi hal ini beliau menggunakan obat pada tanaman papaya.

     Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan buah papaya ini salah satunya ialah dengan penyemprotan pupuk organic atau pupuk alami. Pak Slamet memupuk tanaman pepaya secara tidak pasti, beliau menggunakan Pupuk Mutiara untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, meningkatkan ketahanan tanaman dari penyakit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun