Mohon tunggu...
Zahratun Nasywa Nabila
Zahratun Nasywa Nabila Mohon Tunggu... 24107030037 | Undergraduate Communication Science of UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Just a girl who always try to improve her self

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kerusakan Jalan Lintas Sumatera Jalur Jambi, Siapa yang Salah?

21 April 2025   17:39 Diperbarui: 21 April 2025   17:39 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi penulis


Suatu pagi di hari Sabtu, pada tanggal 5 April 2025, kita masih sedang on the way menuju Jambi bagian kota. Saat hendak menuju kesana, terjadi sesuatu yang tidak terduga.

Sekitar setelah subuh, kita melanjutkan perjalanan kita menuju Jambi, tepat setelah melaksanakan sholat subuh dan singgah sebentar disebuah masjid, sepupu Mahera yang sedang mengendarai mobil, tidak sengaja menabrak lubang yang besar. Suaranya sangat keras sekali, sehingga membangunkan saya yang sedang tertidur. Tak selang berapa lama dari kejadian tersebut, mobil terasa aneh ketika dikendarai oleh ayah Mahera. Ketika ayah Mahera turun dari mobil, benar saja, ternyata kaki ban mobil depan sebelah kiri rusak.

Kita pun mencari bengkel yang buka di sekitar daerah tersebut. Tepatnya di sekitar daerah Bukit Baling, Jalan Lintas Timur Riau-Jambi. Saat mobil dikendarai paksa rasanya seperti berjalan tetapi pincang. Setelah menemukan sebuah bengkel yang sekiranya memungkinkan, kita pun mampir dan mengetuk bengkel tersebut. Bengkel tersebut berbentuk seperti sebuah bengkel yang langsung terhubung dengan rumah dan terdapat mobil pick up dan mobil sport di depannya. Namun ketika diketuk pun hasilnya nihil, tidak ada seorang pun yang keluar dibalik pintu bengkel tersebut atau pun pintu belakangnya. Saya pun kemudian inisiatif untuk menelepon nomor WhatsApp yang tertera di spanduk bengkel tersebut. Hasilnya pun centang satu. Saat ditelepon pun dalam kondisi memanggil, bukan berdering. Kita pun menunggu hingga owner bengkel tersebut tiba, sampai pada akhirnya kita membentang tikar di depan bengkel tersebut dan sarapan dengan makanan yang kita punya.

Dokumentasi pribadi penulis
Dokumentasi pribadi penulis

Sekalian men-charging daya ponsel HP kita yang sedang lowbat.


Sekitar 30 menit kemudian akhirnya saya pun mendapat balasan.

Isi chat penulis dengan owner bengkel
Isi chat penulis dengan owner bengkel

Kemudian saya pun langsung mengabari ayah Mahera dan saya menyerahkan HP saya kepada ayah Mahera untuk menelepon owner bengkel tersebut. Dari hasil telepon tersebut dikatakan bahwa pemilik atau owner dari bengkel tersebut saat ini sedang berada dirumahnya dan tidak sedang berada di bengkel tersebut. Memerlukan waktu sekitar satu jam lebih untuk tiba di bengkel tersebut. Ayah Mahera pun memutuskan untuk tetap menunggu hingga owner bengkel tersebut tiba daripada harus memaksakan lanjut perjalanan, daripada takut kenapa-napa di jalan.

Kita pun menunggu sekitar satu jam lebih hingga akhirnya owner bengkel tersebut tiba. Kita pun dipersilahkan masuk dan beristirahat ke dalam. Ternyata benar, bangunan tersebut langsung sambung ke rumah. Namun, ini hanya rumah untuk menetap sementara, tetap kembali pulang ke rumah yang asli. Ketika mobil Mahera dicek oleh owner bengkel tersebut, ternyata problem berikutnya adalah barang dan mekanik sesungguhnya belum tiba. Saya kurang tahu permasalahan pasti dari masalah tersebut, tapi yang saya ketahui adalah barangnya yang harus dipesan terlebih dahulu. Maksud barang disini adalah barang ganti dari kerusakan mobil tersebut.

Saya, Mahera dan Ibu Mahera pun beristirahat dan kita tidur di dalam hingga pada sekitar pukul 10 pagi, kita pun dibangunkan untuk sarapan. Sarapan ini dibuat sendiri oleh istri dari owner bengkel tersebut. Setelah makan, kita pun lanjut beristirahat lagi hingga siang hari. Di siang harinya, kita membeli nasi ramas untuk makan siang. Saya dan Mahera pun lanjut rebahan dan istirahat. Hingga sore hari tiba dan adzan ashar berkumandang pun mekanik dari bengkel tersebut belum tiba. Saya pun mengambil kesempatan untuk bersih-bersih dan mandi di rumah bengkel tersebut, karena jauh lebih rileks dibandingkan mandi di rest area. Setelah itu saya pun bermain dengan anak dari owner bengkel tersebut sembari menunggu mekanik dan barang pesanan untuk mobil datang. Adik itu bernama Naja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun