Mohon tunggu...
Ceramah Gus Baha
Ceramah Gus Baha Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Bismillah. Alhamdulillah. Kemanapun aku terjatuh aku terjatuh pada rahmatMu yaa Allah, Kemanapun aku meraih aku meraih pada rahmatMu yaa Allah

Allahumma sholi ala sayyidina Muhammad wa a'la aali sayyidina Muhammad

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gus Baha: Mencintai Nabi dengan Mencintai Ulama

5 Desember 2022   07:41 Diperbarui: 15 Desember 2022   14:32 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menjadi orang baik yang bercita cita menjadi wali bisa dilakukan dengan berbagai latihan. Diantaranya dengan mengingat kematian yang memotivasi peningkatan ibadah.

"Maka banyak wali yang pertama metode jadi wali itu rumahnya dipasangi kuburan. Mahsyur itu ada wali membuat lubang kuburan diberi kain kafan. Melihat hal tersebut setelah sholat lalu sholat lagi. Soal kamu jadi wali itu saya terima soal sah atau tidak itu nanti dipertimbangkan. Tapi itu adalah awal kebaikan," ungkap Gus Baha.

Berteman dengan sholeh akan membawa pada kebaikan. Karena mereka akan mengajarkan dan mengajak pada kebaikan. Seperti dengan latihan mengingat Allah saja dan tidak mengingat hal lainnya.

"Kalau kamu berkumpul bersama wali mereka akan mengajakmu dengan mengatakan kamu belum menjadi mukmin sesungguhnya jika kamu belum mengingat Allah sampai lupa segalanya. Latihan, dengan mematikan lampu dan berpikir hanya ada Allah. Meskipun anaknya nonton tv dibiarkan. Ada yang wa dibiarkan, ada yang telepon juga tidak diangkat. Tapi itu awal dari kebaikan."

Berteman dengan orang sholeh akan memotivasi kita melakukan kesholehan yang sama dengannya.

"Nah disini pentingnya berteman dengan orang sholeh. Saya merasakan sendiri. Saya menjadi alim seperti ini barokah berteman. Maka saya berteman dengan putra putranya Mbah Maimoen Zubair yang berprinsip orang belum dianggap alim kalau belum lancar membaca kitab Fathul Mui'n. Mungkin jika kalian berteman dengan keluarga Mbah Arwani Kudus ( Ulama Pelopor pendidikan ilmu Alquran) mereka berprinsip kamu belum dianggap qori kalau belum bisa qiroat sab'ah."

Mencintai Nabi dilakukan dengan bertahap dan berjenjang yaitu mencintai lebih dahulu orang sholeh, syuhada dan shiddiqin baru Rassulullah. Sebab mencintai Rasulullah butuh penjelasan tata cara hidup beliau dari ulama.

"Maka dari itu pentingnya mencintai orang sholeh karena syarat jadi orang sholeh adalah mencintai orang sholeh.  Mencintai orang sholeh terutama ketua atau imamnya termasuk Rasulullah. Tapi mencintai Rasulullah tidak bisa secara langsung mencintai Rasulullah karena butuh penjelasan tentang tata cara hidup Rasulullah, butuh riwayat. Karena jika mencintai Nabi langsung khawatir kamu mendapat riwayat yang tidak benar. dan perantara dengan mencintai ulama. Mencintai seharusnya dilakukan bertahap dengan mencintai orang sholeh (termasuk ulama), syuhada(para pejuang), siddiqin (orang orang jujur)."

DIcatat dari ceramah KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) pada video dalam kanal Youtube Santri Gayeng yang berjudul "Mencintai Nabi dengan Cara Mencintai Ulama"

Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan. Semoga Allah meridhoi dan melindungi Guru Guru kita dan kita semua, aamiin

Wallahu A'lam bisshowwab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun