Mohon tunggu...
Ceramah Gus Baha
Ceramah Gus Baha Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Bismillah. Alhamdulillah. Kemanapun aku terjatuh aku terjatuh pada rahmatMu yaa Allah, Kemanapun aku meraih aku meraih pada rahmatMu yaa Allah

Allahumma sholi ala sayyidina Muhammad wa a'la aali sayyidina Muhammad

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gus Baha: Syafaat bagi Pendosa sebagai Harapan dalam Beragama

4 Oktober 2022   22:50 Diperbarui: 15 September 2023   13:39 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bismillahirrahmanirrahim

Gus Baha : Syafaat bagi Pendosa sebagai Harapan dalam Beragama

KH. Ahmad Baha'uddin Nursalim (Gus Baha) adalah Pakar Tafsir Alquran dari Narukan, Rembang Jawa Tengah. Dalam berceramah, Gus Baha menampilkan wajah Islam yang sejuk dan jauh dari kekerasan. Alih alih menakut nakuti umat dengan ancaman neraka dan azab, Gus Baha memberikan harapan sekalipun bagi para pendosa. Dalam asuhan Gus Baha, semua berislam, semua bisa masuk surga.

Pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H tanggal 21 Oktober 2021 di Pondok Pesantren Ribath Nurul Anwar, Sragen Jawa Tengah, Gus Baha menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah insan suci mulia yang senantiasa memberi harapan pada umatnya. Nabi berharap seluruh umatnya masuk ke dalam surga.

"Jika Nabi diberikan segala kebaikan oleh Allah, Nabi tidak akan puas sampai tidak ada satupun dari umatnya yang masuk neraka", ungkapnya sebagaimana dikutip pada kanal Youtube Rachart Channel.

Pada kesempatan tersebut Gus Baha bercerita saat Rasul bertemu Allah di Sidratul Muntaha. Beliau bertutur sebagaimana diredaksikan dalam kitab Khosiatul Bajuri halaman 62-63, bahwa Nabi berbicara dengan Allah SWT dalam percakapan rahasia sebagai berikut :

Engkau Muhammad mendapat kehormatan yang tidak akan tersaingi dan engkau mendapat derajat yang tidak tersaingi. Sayyidah Aisyah ra. lalu bertanya tentang peristiwa percakapan Nabi dengan Allah di Sidratul Muntaha tersebut.

Nabi pun menjawab, bagaimana mungkin kamu bertanya sesuatu yang Jibril dan Mikail tidak tahu. Begitu juga Para Malaikat dan para Nabi saja tidak tahu dalam kedekatan aku dengan Allah membicarakan apa.

Sayyidah Aisyah ra. lalu berkata bahwa ia akan melaporkan pada ayahnya jika Nabi tidak mau mengatakannya. Lalu Nabi Muhammad pun bercerita bahwa Dia Allah  berkata, Ya Allah Engkau menyiksa umat-umat sebelum aku. Lalu apa yang akan engkau lakukan untuk umatku, sebab Engkau telah menyiksa umat yang durhaka sebelumku.

Sebagian umat para Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW ada yang dihujani dengan batu, dikirimkan banjir, likuifaksi dll karena durhaka. Lalu bagaimana dengan umat dari kekasihMu ini.

Kemudian Allah berkata bahwa Dia tidak akan melakukan hal yang sama pada umat Nabi Muhammad. Bahwa orang orang yang masih maksiat di dunia akan Aku beri kesempatan taubat, dan kelak di akhirat, Engkau Muhammad, Aku beri hak untuk memberi syafaat (pertolongan) kepada umatmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun