Mohon tunggu...
Ceramah Gus Baha
Ceramah Gus Baha Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Bismillah. Alhamdulillah. Kemanapun aku terjatuh aku terjatuh pada rahmatMu yaa Allah, Kemanapun aku meraih aku meraih pada rahmatMu yaa Allah

Allahumma sholi ala sayyidina Muhammad wa a'la aali sayyidina Muhammad

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gus Baha: Menghadapi Zaman, Melakukan Perbuatan Baik Penyebab Ridho Allah

19 November 2020   14:26 Diperbarui: 24 Agustus 2021   17:32 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bismillahirrahmanirrahim

Alquran adalah mukjizat Nabi Muhammad yang paling tinggi. Mukjizat tersebut tetap lestari secara utuh sepanjang zaman. Sementara ulama menjelaskan permasalahan yang kompleks di masyarakat dengan pemahaman mereka sesuai konteks. Bahwa keadaan di zaman ini dimana saat ini kita berada di akhir zaman. Sebagaimana zaman telah mengalami degradasi maka insan yang berada di zaman tersebut juga terturut terpengaruh. Maka Ulama banyak yang  menyampaikan dengan nada yang semangat atau cenderung provokatif. Semata mata sebagai upaya di tengah ketidakberdayaan masyarakat menghadapi degradasi perilaku yang telah massif dan massal. 

Seperti halnya mereka mengatakan jika seseorang meminum arak maka sholatnya tidak diterima 40 hari, orang yang shalatnya serajin apapun, jika menggibahi orang lain maka hukumannya adalah neraka. Sedekah sebanyak apapun jika diungkit ungkit maka tidak mendapat ganjaran pahala.


Sebagaimana kita ketahui bersama, pun memahami kondisi masyarakat dewasa kini, bahwa menghadapi ketidakberdayaan mereka menghadapi kerusakan zaman. Maka masyarakat melakukan upaya pencegahan dengan memberikan upaya terhadap kerusakan yang telah terjadi. Masyarakat berfikir bahwa ketentuan efek jera (detterent effect ) diharapkan dapat menciptakan tatanan sosial masyarakat yang lebih tertib. Berbeda dengan itu semua, terdapat norma agama yang mana terdapat Kitab Suci Alquran, sebagai petunjuk atau buku manual kehidupan. Norma agama cenderung netral dan menyentuh sisi Nurani manusiawi seseorang.


KH. Ahmad Bahauddin Nursalim Hafizhahullah (Gus Baha) mengatakan Bahwa Sesungguhnya Al Quran adalah mukjizat. Alquran berlaku sepanjang zaman, keberlakuan Alquran selalu dapat menghadapi tantangan zaman. Bahwa bahasa Alquran lebih mengena dan netral yang mana dalam Alquran disebutkan bahwa orang yang beriman melakukan amal sholeh ganjarannya adalah Surga, sedangkan orang yang melakukan keburukan dan kekafiran ganjarannya Neraka.


Gus Baha mengatakan dalam Alquran disebutkan barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS:16:97). Perbuatan baik ini bebas dapat dilakukan oleh siapapun. Tidak dibatasi bahwa perbuatan baik hanya bisa dilakukan orang yang baik. Orang yang pernah melakukan kesalahan sekalipun dapat melakukan perbuatan baik, yang justru dapat menjadi penyebab turunnya ridho dan hidayah Allah. Bahwa kesalahan bisa dihapus dengan taubat dan dengan merapal banyak kebajikan. 


Pada kehidupan sehari hari secara konteks riel misalkan, ada orang yang setelah mabuk, setelah berzina, setelah korupsi atau setelah melakukan segala hal yang buruk kemudian pulang. Dimana di saat perjalanan pulang ada anak kecil yang hendak tertabrak mobil lalu diselamatkan oleh pelaku keburukan tersebut. Maka tentunya keluarganya akan tetap berterima kasih. Sekalipun yang menyelamatkan anaknya adalah pelaku keburukan, Papar Gus Baha


Lebih lanjut dikisahkan pula oleh Kiai Muda NU ini, bahwa dahulu ada kisah di dalam sebuah hadist tentang PSK yang memberi minum anjing yang kehausan yang kemudian mendapat ampunan dan rahmat Allah. Adapula kisah Penganut Majusi bernama Bahram Al Majusi yang hendak menikahi anak kandungnya, namun tidak jadi karena di saat hendak dilakukan perbuatan hubungan dengan anaknya tersebut, datang Janda 3 anak yang meminta makanan kepadanya karena anaknya yang lapar. Bahram Al Majusi lalu memberikan makanan kepada janda tersebut. Dengan sebab kedermawanannya  itu, ada seorang wali yang bermimpi bertemu Nabi dan menyampaikan Bahwa Allah telah meridhoi Bahram Al Majusi.

Kedermawanan Bahram Al Majusi dan kelembutan hati PSK tersebut telah menjadi sebab turunnya Rahmat kasih sayang dan Ridho Allah.


Setiap kita semua manusia memiliki kesalahan sebab manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Kesalahan yang telah ada disebabkan pengaruh kerusakan zaman. Namun selalu ada kesempatan untuk berubah dan berbenah diri selama hayat di kandung badan, selama nafas belum sampai kerongkongan dan selama matahari belum terbit dari barat. 

Sekalipun kita pelaku keburukan, Penting bagi kita melakukan perbuatan yang menjadi penyebab turunnya ridho Allah. Tuhan tidak menginginkan kita berputus asa dari dari rahmatNya, karena begitu luasnya rahmat Tuhan. Kita masih bisa bernafas, masih sehat ,masih memiliki makanan, masih memiliki keluarga dan teman merupakan bentuk rahmat dan karunia Tuhan yang tak terkira. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun