Bismillahirrahmanirrahim
Dari garis melengkung yang sudah terbuat
pola guntingan itu masih bisa melaju lurus
Membuat model pakaian kehormatan yang baru
Yang menutup celah
Menjahit lubang aib yang koyak
Menangkup rapat rapat
Bukankah epidermis kulit juga membungkus
daging dan merah darah yang tak perlu tersibak
Juga perut yang didalamnya tak boleh terburai
Tak perlu dikemuka
Semua kita memiliki penutup aurat
Karena Dia Allah yang menutup rapat
Cela yang sudah terbuat
DiaNya Pengampun menunggu dengan pakaian baru
Yang juga sudah dicelup pemutih penyuci hati
Pembersih munkar dengan deterjen sholat
Pelembut alunan nada Kalimat Kalam
Pewangi rapalan dzikir keutamaan
Untuk selanjutnya disetrika lapar puasa sampai licin
Meski panas menyiksa raga
Sejatinya tirakat jiwa
Taubat menjadi peringan masa hisab
Dengan rapalan kebaikan
Rokib pun berseteru garang menahan laju pena Atid
Hukum alampun gamang
Jutaan kebaikan menggelayut sisi kanan Mizan
Sebab Dia Tuhan mengulur menggapai tanganmu dari terjatuh
Mengusap lembut kepalamu dalam sujud
Mengirim ribuan malaikat membentangkan sayap seraya menghapus air mata
Dengan sapu tangan RahmatÂ
Jangan dengarkan mereka yang menghardik para pengemis cahaya
Mengusir pengiba Perindu Tuhan tuk ditemu
Karena Dia Allah yang ingin bertemu di Surga di ujung Keabadian waktu
Menghamparkan benderang cahayaNya yang cemerlang gemilang membahana
Melihatmu menyimpul senyum pujian syukur
Disadur dari ceramah KH. Ahmad Bahaudin Nursalim (Gus Baha) Hafizahullah. Semoga Guru-guru kita dipanjangkan umurnya dan diberi sehat wal Afiat. Aamiin YRA