Mohon tunggu...
Sri Sulistina
Sri Sulistina Mohon Tunggu... Jurnalis - mahasiswi KPI UIN SGD BANDUNG

tidak ada lagi yang dicari kecuali keridhoan Allah

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

J&T Express, Perusahaan Logistik yang Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0

16 Desember 2019   09:37 Diperbarui: 16 Desember 2019   09:40 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Patah tumbuh hilang berganti, sepertinya menjadi pepatah yang pas untuk menggambarkan kemajuan revolusi industri yang sangat pesat saat ini. Perkembangannya kini menginjak fase 4.0, revolusi industri 4.0 sering sekali digaungkan dalam berbagai kesempatan. Menjadi hal yang sangat penting untuk ditindak lanjuti, bahkan menjadi tantangan tersendiri bagi beberapa orang yang merasa terancam kedudukannya.

Disatu sisi banyak yang terancam akan adanya revolusi industri 4.0, disisi lain banyak juga yang awam bertanya-tanya "Apa sih revolusi industri 4.0 itu?", "Ko sudah 4.0 saja, kapan revolusi industri 1.0?". Pertanyaan ini seakan memenuhi ruang publik mereka.

Revolusi industri adalah perkembangan yang sangat besar akan suatu perubahan, yang dilakukan oleh manusia terhadap kinerja mereka dalam megolah sumber daya dan memproduksi suatu barang. Fenomena revolusi industri sudah terjadi sejak abad ke-18, saat itu terjadi revolusi industri 1.0 yakni peralihan teknologi dalam industri yang ditandai dengan penemuan mesin uap sebagai proses produksi suatu barang.

Mulanya semua proses produksi bergantung pada tenaga manusia dan hewan, setelah  penemuan tersebut maka beralih ke tenaga mesin uap yang lebih efisien. Pengiriman barang yang harus menempuh waktu yang sangat lama karena tempat yang jauh dan sulitnya rute perjalanan lebih dimudah pada fase ini. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh bangsa Eropa untuk mengirim kapal perang ke seluruh penjuru dunia dengan waktu yang sangat singkat.

Dampak positifnya manusia sangat dimudahkan dan komunikasi menjadi lebih baik, munculah berbagai pekerjaan-pekerjaan baru ketika beralih ke tenaga mesin uap karena manusia lebih mudah dalam berinteraksi dilingkungan sosialnya. Namun dampak negatif juga menyertai, pencemaran lingkungan terjadi dimana-mana akibat dari asap mesin uap dan limbah pabrik yang belum terkondisikan pembuangannya.

Memasuki abad ke-19, mengalami peralihan dari mesin uap ke mesin listrik disini terjadi revolui industri 2.0. Diciptakan mobil pertama kali yang semakin memudahkan pekerjaan manusia juga berimbas pada ranah kemiliteran di perang dunia ke II dalam pembuatan senjata peperangan, direvolusi industri 2.0 mengubah masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.

Beralih ke abad 20, terjadi revolusi industri 3.0 seakan manusia tidak memegang peranan karena revolusi ini ditandai dengan adanya mesin yang mampu bergerak dan berfikir secara otomatis, seperti: komputer dan robot. Seiring terciptanya komputer internet sebagai aksesnya juga ikut menyertai masuk dan telfon mulai ada.

Kemajuan teknologi komputer berkembang sangat pesat sampai menggantikan posisi manusia sebagai operator dan pengendali lini produksi. Sekarang memasuki era revolusi industri 4.0 yang sangat ramai diperbincangkan, istilah ini diambil dari sebuah proyek pemerintahan Jerman yang mengedepankan komputerisasi pabrik. Pada era ini teknologi melesat sangat cepat seakan berjalan setara dengan kecepatan cahaya.

Mulai bermunculan banyak platform-platform digital yang memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas, hanya dengan sentuhan satu jari karena dunia hanya sebatas genggaman dimana era yang sangat tidak terbatas dengan dunia internet. Ketergantungan manusia dengan internet sangat tinggi sampai mereka berfikir bahwa tertinggalnya dompet lebih penting dari pada handphone.

Revolusi 4.0 membuat banyak sekali disbusidi teknologi digtal sistem berbasis IT. Seiring dengan meningkatnya kecanggihan teknologi maka lahirlah e-commerce yang juga berkembang sangat pesat, pasalnya industri logistik yang secara singkat dimaknai sebagai agen yang mengirimkan barang-barang dapat menjalankan misinya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk menjawab kebutuhan konsumen yang sudah melek digital.

Semakin menjamurnya e-commerce yang menguasai pasar industri secara global, pertumbuhan perusahaan Logistik di Era Industri 4.0 juga berbanding lurus kemajuannya karena perusahaan logistik diharapkan mampu menunjang keberlangsungan e-commerce yang semakin hari semakin membeludak peminatnya. Terdapat banyak sekali perusahaan logistik yang memberikan fasilitas beraneka ragam, namun saat ini ada satu perusahaan pendatang yang sangat populer terbilang paling favorit digunakan oleh para konsumen yakni J&T Express.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun