Mohon tunggu...
Zahra Margautami
Zahra Margautami Mohon Tunggu... -

Seorang part time mahasiswa, enterpreneur,full time housewife

Selanjutnya

Tutup

Money

Kapan Waktu yang Baik untuk Memulai Bisnis?

26 Desember 2014   19:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:25 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pertumbuhan wirausaha atau yang biasa disebut entrepreneur makin lama jumlahnya meningkat. Sebenarnya negara akan baik ekonominya apabila tingkat entrepreneur di negara tersebut tinggi. Lihat saja Jepang dan Amerika dimana jumlah entrepreneurnya tinggi. Di Jepang jumlah enterpreneurnya 10% dari jumlah populasi, sedangkan di Amerika lebih tinggi lagi yaitu 12%. Sedangkan di Indonesia jumlah entrepreneur masih 1,6% dari jumlah populasi. Padahal harapan pemerintah, pada tahun 2014 angkanya bisa naik menjadi 2%.

Sepertinya trend dari para lulusan S1 atau SMA bukan lagi mencari pekerjaan, pertanyaan yang membuat bangga bukan lagi “kamu kerja dimana?” akan tetapi pertanyaan yang lebih banyak ditanyakan adalah “sekarang usaha/bisnisnya apa?”. Maraknya penggiat-penggiat kewirausahaan berdampak juga pada meningkatnya jumlah entrepreneur, mulai dari program-program yang dicanangkan pemerintah, seperti ada pelajaran kewirausahaan sejak dini di SMA dan di perkuliahan, pemerintah juga menggalakan tumbuhnya UMKM lewat kementrian koperasi dengan cara memberikan bantuan berupa pelatihan-pelatihan. Selain pemerintah pihak swasta juga gencar mendukung gerakan kewirausahaan dengan cara mengadakan kompetisi untuk menjaring entrepreneur yang bisa dibantu mentoring hingga bantuan modal, seperti program Wirausaha Muda Mandiri, Diplomat Success Challenge. Dukungan juga muncul dari komunitas bisnis, seperti Enterpreneur Academy, Tangan di Atas (TDA), SmartPreneneur, dll.

Menjadi entrepreneur mengajarkan kita untuk menjadi lebih disiplin, berkomitmen, tidak mudah menyerah, lebih kreatif, dan percaya diri. Satu hal yang menjadi kesalahan dari entrepreneur yaitu ketika niat membuka bisnis hanya karena mencari keuntungan, sebaiknya yang menjadi niat utama adalah, bagaimana Anda bisa bermanfaat terhadap orang lain.

Bagi para calon pengusaha pasti akan merasa kebingungan pada awal mulai usaha.” Bisnis apa yang bagus?” merupakan pertanyaan yang sering saya dengar dari teman-teman saya, jawabannya adalah bisnis yang segera dibuka, hehehe, segera lo yaa. Kadang sesuatu yang terlalu dipertimbangkan bisa-bisa gagal, karena waktunya dihabiskan terlalu banyak untuk berpikir tapi ga segera action.

Namanya orang sukses pasti mengalami kegagalan, jadi kita tidak boleh mudah menyerah ketika kegagalan datang. Habiskan sisa gagalmu saat masih muda, selalu bangkit ketika kegagalan datang kepada kita, namanya juga entrepreneur itu harus kreatif . Oleh karena itu segera mulailah dari yang kecil.  Banyak bisnis besar dimulai dari yang kecil, untuk mencapai sebuah tujuan. Untuk memulai tidak perlu berbisnis yang sophisticated dan membutuhkan modal yang besar, pelan-pelan kita akan belajar dan makin matang dalam berbisnis. Mulai dari sekarang, jangan hanya jadi penonton kesuksesan para entrepreneur, kalian juga bisa..!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun