Mohon tunggu...
Zahra Izzatunnisa
Zahra Izzatunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ingin terus menuntut ilmu

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Agen Sedekah Si Perawat Anak Yatim

6 Desember 2021   13:52 Diperbarui: 6 Desember 2021   14:01 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak depan bangunan agen sedekah (Foto: Zahra)

Kulon Progo -- Siang yang biasanya panas, Sabtu (4/11/21) sedang dingin dengan dilingkupi mendung dan dibidik hujan, tak menyurutkan semangat Abin, ketua dari pengururs Agen Sedekah untuk bercerita. Sudah 5 tahun ini, dimulai dari niat mulia yaitu keinginan untuk membantu anak yatim, akhirnya terbentuklah Agen Sedekah yang saat ini berlokasi di Karang Tengah Kidul, Margosari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Lembaga Agen Sedekah sudah resmi berdiri pada 10 Juni 2016 di akta notaris dan juga badan hukum.

"Tujuannya untuk membantu anak yatim dan sebagai agen perantara yang bisa menerima titipan sedekah masyarakat," kata Abin selaku ketua Agen Sedekah.

Hingga saat ini, untuk agenda bulanan adalah pembinaan dan santunan. Sudah terbentuk 3 kelompok anak asuh yaitu kelompok Kecamatan Galur yang terdiri dari 8 anak, Kecamatan Panjatan 3 anak, dan Kecamatan Kokap 9 anak. Nominal santunan yang diberikan juga beragam, mulai dari SD 80 ribu, SMP 100 ribu, dan SMA 150 ribu. "Mereka yang sebulan sekali akan kami kumpulkan untuk kami berikan pembinaan dan juga santunan," ungkapnya.

Selain agenda bulanan, Agen Sedekah juga memiliki agenda tahunan yang diselenggarakan setiap Bulan Ramadhan dengan nama program Ramadhan Ceria. Agen Sedekah mengundang hingga 200 anak yatim per tahunnya untuk terlibat dalam pengajian sebelum buka puasa dan kegiatan buka puasa bersama. Para anak yatim juga akan diberikan santunan tunai dan juga bingkisan lebaran. "Per anak akan dinominalkan 200 ribu, 150 ribu tunai, dan 50 ribu berbentuk bingkisan lebaran," ujar Abin.

Abin berterus terang bahwa para anak yatim ini kebanyakan didapat Agen Sedekah melalui rekomendasi oleh teman-teman dari pengurus Agen Sedekah. "Kalau ada rekomendasi dari teman-teman mengatakan ada anak yatim, mereka langsung mendaftarkan," katanya.

Memiliki komunitas sosial yang saling berbagi, bagi Abin dan teman-temannya sempat ada di fase memiliki rasa frustasi. Hasil dari mencari donasi kadang diluar dari ekspektasi mereka. Namun, melihat orang senang saat menerima bantuan dari Agen Sedekah, membuat mereka bahagia dan sangat bersyukur karena dapat membantu banyak orang. "Alhamdulillah sekarang juga sudah ada donatur tetap," ungkapnya.

Sejak awal dibentuknya Agen Sedekah, tujuan utamanya memang untuk membantu anak yatim. Namun seiiring berjalannya waktu, ketika bulan Ramadhan Agen Sedekah juga menerima bagi orang-orang yang ingin membayar zakat fitrah karena sudah banyak orang-orang yang percaya pada Agen Sedekah. "Kami sedang proses izin LAZ (Lembaga Amil Zakat) ke BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) dan tinggal menunggu hasil verifikasinya. Karena untuk mengurus izin perlu waktu 2 tahun berjalan terlebih dahulu," kata Abin terkait proses izin LAZ.

Selama pandemi covid-19 ini, pandemi memberikan kejutan bagi tim Agen Sedekah. Kesadaran masyarakat untuk sedekah ternyata semakin tinggi walaupun menurut beberapa sumber, kondisi perekonomian masyarakat menurun. Dengan kondisi ini juga, Agen Sedekah menerima titipan sesuai dengan permintaan dari donatur. Abin memberikan cerita ada donatur yang ingin sedekah masker, maka Agen Sedekah akan menerimanya dan akan membagi-bagikan sesuai dengan request dari donatur. Di luar dari kondisi pandemi, Agen Sedekah juga menerima wakaf Al-Qur'an.

Merangkul ambulance gratis

Sejak awal berdirinya Agen Sedekah, mereka ingin banyak orang yang kesulitan terbantu dengan adanya mereka. Jauh sebelum Agen Sedekah berdiri, Abin sempat mendirikan Yayasan Kemanusiaan Kulon Progo tahun 2012 yang berangkat dari keprihatinan Abin ketika menjadi driver di salah satu kantor dan mobil itu dipersilahkan oleh kantor untuk digunakan ketika ada masyarakat yang membutuhkan tanpa dipungut biaya. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak yang menggunakannya untuk kontol ke rumah sakit dan melakukan kemoterapi secara rutin. "Tapi terkadang mobil dipakai kantor, jadi tidak bisa dipakai untuk membantu ngantar ke rumah sakit dengan mobil kantor," kata Abin. Ketika mengantar di jadwal kontrol selanjutnya, Abin mendengar cerita pasien ketika tidak bisa kontrol menggunakan mobil kantornya. Pasien harus merogoh kocek dalam untuk carter mobil, begitu kata pasien.

Akhir tahun 2013 akhirnya Abin mendapatkan hibah mobil kuda yang kemudian ia rombak menjadi mobil ambulance dengan nama Ambulance Migunani untuk kebutuhan mengantar pasien ke rumah sakit tanpa biaya. Berjalan 2 tahun dan mengalami banyak lika-liku dengan biaya operasional yang tinggi, mobil ambulance ini sempat berhenti operasional selama 1 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun