Apa Hubungan Bantuan Diplomasi Indonesia di Kawasan Pasifik dan Isu Separatisme Papua

Seperti yang kita ketahui, dalam dua dekade terakhir ini Indonesia memberikan bantuan kepada negara-negara yang berkembang di Kawasan Pasifik sebagai bentuk Diplomasi. Apakah sebenarnya tujuan Indonesia membantu negara kawasan Pasifik?

Tentu tidak lain untuk menjalin relasi dan mengamankan integritas antar negara.

Indonesia pernah mempunyai citra buruk di kawasan Pasifik. Hal ini dikarenakan negara-negara di Kawasan Pasifik memandang Indonesia sebagai ancaman dalam bidang keamanan, Seperti contoh isu HAM di Papua. Adanya Isu-isu buruk politik yang beredar seperti ini menjadikan negara-negara di Kawasan Pasifik merasa terancam oleh Indonesia. Bantuan Diplomasi yang diberikan diberikan Indonesia kepada Kawasan Pasifik ini sebenarnya di khususkan juga untuk isu separatisme papua, Dimana negara-negara pasifik mendukung kemerdekaan Papua di Indonesia.

Mengapa negara pasifik mendukung kemerdekaan Papua dari Indonesia?

Penduduk negara-negara Pasifik mempunyai kesamaan ras dan budaya. Yaitu budaya Melanesia yang dimana 10% etnis Melanesia Indonesia yang merupakan sebaran dari provinsi Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan papua. Dan juga kawasan Pasifik yang dimaksud disini adalah Kawasan Pasifik selatan yang dimana letaknya berada di sebelah timur wilayah Indonesia yaitu berbatasan dengan papua dan papua nugini.

Saya berfikir, tujuan Indonesia ini sangatlah baik dan merupakan ide yang bagus karena tidak hanya memikirkan keuntungan negara sendiri saja tetapi negara lain juga mendapatkan keuntungan. Tetapi apakah bisa Indonesia mendapatkan titik terang dari isu separatisme papua dengan menggunakan cara ini sedangkan Indonesia saja sudah mendapat citra buruk dari Kawasan Pasifik?

Indonesia mulai menjalin Diplomasi ke Kawasan Pasifik melalui kebijakan luar negeri yang disebut "Look East Policy" atau "menoleh ke Timur". Sebagai bentuk kerja sama dan juga untuk membersihkan nama Indonesia yang pernah mendapat citra buruk dimata Penduduk Kawasan Pasifik khususnya pasifik selatan. 

Kerja sama atau bantuan diplomasi yang dilakukan Indonesia mencakup beberapa bidang yaitu bidang pertanian,perikanan,pendidikan,pemerintahan yang baik,pariwisata,pelatihan,pekerjaan umum dan penanggulangan bencana alam. Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kebijakan ini dilanjutkan dengan dibentuknya organisasi regional yang bernama Pacific Island Development Forum(PIDF) yang berlangsung hingga era sekarang. Bantuan Indonesia disalurkan melalui organisasi PIDF ini dan diterima baik oleh Kawasan Pasifik karena dianggap sesuai dengan kebutuhan di negara-negara kawasan Pasifik yang berada di dataran rendah.

Diplomasi Indonesia di kawasan pasifik berjalan dengan lancar. Tujuan diplomasi ini untuk isu separatisme papua adalah untuk meredam dukungan negara kawasan Pasifik Selatan untuk kemerdekaan Papua pada fotum Internasional yang dimana akan merusak citra Indonesia di mata dunia. Maka demikian hubungan dengan Kawasan Pasifik harus diperbaiki agar Pasifik selatan tidak ikut mendukung gerakan papua merdeka. Diplomasi Indonesia yang terus berjalan dan Intens terhadap Kawasan Pasifik menimbulkan hasil yang baik yaitu menghasilkan perubahan sikap dan fikiran dari beberapa negara-negara di kawasan Pasifik mengenai kasus papua merdeka.

Dari sini dapat saya simpulkan bahwa, Bantuan diplomasi Indonesia di Kawasan Pasifik dan isu separatisme papua merupakan hal yang sangat berkaitan karena dengan menciptakan hubungan diplomasi dengan kawasan Pasifik membuat citra Indonesia yang sebelumnya pernah buruk di mata penduduk Kawasan Pasifik sekarang menjadi dipandang baik. 

Kawasan Pasifik terutama Pasifik Selatan juga merupakan salah satu kawasan maju yang sangat berpengaruh sehingga Bantuan Diplomasi yang disumbangkan Indonesia dapat memberi hasil timbal balik yang positif dan menguntungkan di antara kedua negara. Negara-negara di kawasan Pasifik juga mulai membuka fikiran mengenai kemerdekaan papua dari Indonesia sehingga itu dapat memberikan titik terang bahwa Papua masih akan menjadi milik Indonesia dan isu ini tidak di bawa dalam forum Internasional.