Mohon tunggu...
Zahra Putri
Zahra Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hi, This is zahrptrmhr blog's

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menggali Informasi Terkait Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan

3 Juli 2022   23:24 Diperbarui: 3 Juli 2022   23:46 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap kepercayaan, tradisi, dan sebagian dari orang tua tau masyarakat yang bersangkutan. Indonesia sendiri merupakan negara dengan banyak keberagaman termasuk keberagaman budaya di masyarakat. Banyak masyarakat Indonesia yang masih terpengaruh oleh budaya atau adat istiadat setempat contohnya adalah mitos - mitos atau pantangan tentang wanita hamil atau kehamilan. Beberapa dari mereka beranggapan bahwa ibu hamil harus mengikuti larangan - larangan yang telah ada sejak dulu atau tidak bayi yang ada didalam kandungan akan mendapatkan akibatnya. 

Pantangan-pantangan terhadap beberapa makanan yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh wanita hamil tentunya akan berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan janin. Oleh karena itu, selama masa kehamilan dianjurkan untuk menggali  informasi mana yang benar dan mana yang hanya mitos, agar tidak sampai menimbulkan dampak yang negatif terhadap ibu dan janinnya. Tidak sedikit wanita hamil muda hingga tua yang banyak melarang hal-hal tertentu, padahal belum tentu hal tersebut sesuai dengan faktanya. 

Berikut adalah mitos dan fakta seputar kehamilan yang mungkin dapat mengubah persepsi tentang mitos yang berkembang.

  1. Mitos ibu hamil dilarang memakan buah nanas, karena dianggap dapat menggugurkan kandungan. Faktanya adalah nanas merupakan sumber serat dan vitamin C yang penting untuk menjaga daya tahan tubuh ibu hamil dan membantu memperlancar buang air besar selama kehamilan, serta dapat membantu saat persalinan. Jadi, mengonsumsi nanas selama kehamilan tidak memicu terjadinya keguguran dalam kehamilan. Akan tetapi, hindari memakan nanas terlalu banyak atau berlebihan karena dapat menyebabkan diare pada ibu hamil. Selain itu, memakan buah nanas tidak dianjurkan untuk ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit maag.
  2. Mitos ibu hamil harus mengonsumsi makanan untuk 2 orang. Faktanya adalah pola makan sehat untuk ibu hamil memang berbeda dengan asupan makan wanita tidak hamil, tapi bukan berarti porsi makanan kehamilan harus dilebihkan dari biasanya. Wanita yang menjalani pola makan untuk dua orang selama masa kehamilan berisiko mengalami kenaikan berat badan yang tidak dianjurkan. Kelebihan berat badan saat hamil bisa meningkatkan risiko mengalami penyakit punggung, diabetes gestasional, atau dapat mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi). Ibu hamil dengan berat badan normal, pada trimester pertama sejatinya tidak memerlukan energi tambahan. Menginjak trimester kedua, ibu hamil memerlukan energi tambahan sebesar 340 kalori, sementara pada trimester ketiga,ibu hamil memerlukan energi tambahan sebesar 460 kalori. Namun, bukan berarti ibu harus makan dalam porsi lebih dari satu orang. Kualitas makanan yang dikonsumsi lebih penting dari sekadar kuantitasnya atau jumlah porsi makanannya.
  3. Mitos apabila usia kehamilan belum melebihi 7 bulan, maka ibu hamil dilarang menyiapkan perlengkapan melahirkan, karena dapat menyebabkan bayi menghilang bahkan keguguran. Faktanya adalah penyebab keguguran yang paling umum disebabkan karena kelainan kromosom yang membuat bayi tidak berkembang secara normal. Kelainan kromosom tersebut bisa terjadi tanpa diduga, atau karena kelainan genetik yang diturunkan dari orang tua. Masalah pada plasenta juga dapat mengakibatkan terjadinya keguguran. Pada saat usia kehamilan diatas 7 bulan, bayi sudah mulai besar dan bagian tubuhnya terlihat lebih jelas dan dapat mengetahui jenis kelamin bayi dengan memeriksanya di USG, sehingga dengan kita membeli perlengkapan bayi sebelum usia kandungan 7 bulan maka bisa saja kita salah memprediksi perlengkapan untuk bayi yang tepat karena belum mengetahui jenis kelaminnya apa. Oleh karena itu dianjurkan untuk membeli perlengkapan bayi saat usia kehamilan diatas 7 bulan setelah memeriksakan kehamilannya untuk mengetahui jenis kelamin bayi agar ibu hamil dapat membeli perlengkapan dan baju bayi yang tepat.  Di waktu ini, ibu hamil bisa membeli perlengkapan dan baju bayi yang tepat.

Diharapkan informasi daitas dapat mengubah persepsi pembaca  sehingga pembaca lebih menggali informasi lebih lanjut untuk mencari fakta terkait informasi yang beredar di masyarakat, sehingga dapat mengurangi persepsi mengenai pantangan selama masa kehamilan yang mungkin dapat memberikan dampak negatif kepada ibu hamil dan janin. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun