Mohon tunggu...
Zafira Maulida Rahma
Zafira Maulida Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tholabul Ilmi

Behaviour, Beautiful, Brain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konflik Menjadi Sebuah Penguat bagi Sekelompok Orang

20 Oktober 2021   11:26 Diperbarui: 20 Oktober 2021   11:31 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Pribadi (Musyawarah)

Sejatinya hidup di dunia ini adalah tempat ujian bagi setiap manusia. Bagi mereka yang berhasil melewati ujian dengan baik, maka ia akan mendapat kehidupan akhir yang baik pula. Dan sebaliknya...

Dari kata-kata diatas dapat kita cermati, bahwa suatu permasalahan itu pasti ada dan mustahil kita tidak pernah mendapatkan berbagai masalah atau yang disebut konflik tersebut. Setiap pertemuan atau perkumpulan yang menghadirkan beberapa orang atau kelompok, didalamnya pasti ada sebuah konflik. Entah itu disengaja maupun tidak disengaja. Sebagai manusia mungkin kita tidak akan mau mendapatkan sebuah konflik. Tapi bagaimana lagi, kita tidak bisa menghindari hal ini. Yang bisa kita lakukan adalah menghadapinya dan menyelesaikannya.

Kita dapat mengambil contoh dari sebuah organisasi. Seperti yang kita ketahui bahwa organisasi adalah sekumpulan orang atau lebih yang memiliki tujuan bersama untuk mencapai kebermanfaatan bagi orang lain maupun organisasi itu sendiri. Didalam organisasi ini tidak bisa dipungkiri adanya konflik. Dari organisasi ini malah akan timbul berbagai konflik, dikarenakan banyaknya perbedaan pendapat kemudian perbedaan karakter antar tiap individu dan masih banyak lainnya. Tetapi tidak sedikit juga, organisasi yang memiliki banyak konflik malah menjadikan organisasi tersebut semakin kuat. Karena semakin banyaknya konflik, maka akan timbul penyelesaian atau kesepakatan antar individu atau kelompok yang menghasilkan penguatan hubungan organisasi maupun tiap diri individu masing-masing. Jadi menurut saya, tidak semua konflik itu buruk. Tetapi lebih baik jika kita terhindar dari konflik.

Konflik

Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.

Konflik dalam pandangan tiap orang menimbulkan banyak perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan konflik adalah suatu hal yang negatif, ada yang mengatakan konflik merupakan suatu hal yang baik yang menciptkan suatu hal yang positif. Dan ada pula yang mengatakan konflik bisa mengakibatkan hal yang positif dan negatif. Memang setiap orang memiliki hak dalam menyampaikan aspirasinya dan itu tidak salah dilakukan, selagi tidak melanggar hukum negara. Konflik memang selalu akan ada dalam kehidupan manusia, tetapi pintar-pintar kita dalam menyelesaikan konflik ini. Adapun cara-cara dalam menyelesaikan konflik, yaitu sebagai berikut:

1. Menjadi Pendamai. 

Dalam hal ini yang sering berada pada posisi tersebut adalah seorang yang lebih tua, lebih berpengalaman, atau dalam kata lain adalah senior. Mereka memiliki peranan penting dalam sebuah perkumpulan. Mereka seringkali memberi saran atau solusi dalam menyelesaikan sebuah konflik.

2. Tetap netral.

Menjadi seorang yang netral adalah hal aman dalam konflik. Karena disini ia akan lebih cenderung terhindar dari sebuah konflik. Ia tidak terlalu memihak salah satu pihak yang berkonflik. Ia akan bersikap apa adanya, tanpa terjadi keberpihakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun