Mohon tunggu...
Zafira Maulida Rahma
Zafira Maulida Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tholabul Ilmi

Behaviour, Beautiful, Brain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingginya Komitmen untuk Kepuasan Kerja

14 Oktober 2021   12:49 Diperbarui: 14 Oktober 2021   12:56 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beranilah mengambil resiko, apapun itu. Karena kemarin adalah masa lalu, hari ini adalah perjuangan yang tak henti dan esok adalah mimpi dan harapan.

Setiap orang yang memiliki komitmen tinggi akan mempengaruhi bagaimana produktivitas kerjanya. Tingkah laku setiap pribadi akan terlihat dengan tingkat komitmen yang berbeda. Orang yang bekerja karena terpaksa akan terlihat dari penjelasan komitmen yang disampaikan. Misalnya orang tersebut bekerja karena tidak ada lagi pekerjaan lain selain pekerjaan yang ia dapatkan saat itu. Dari adanya interview komitmen diawal, ini akan sangat membantu perusahaan atau organisasi dalam merekrut anggota. Namun, ada juga orang yang memiliki komitmen tinggi diawal tetapi di pertengahan atau di akhir pekerjaan mereka lupa akan komitmennya. Sehingga kinerja tiap pribadi menjadi menurun. Hal ini disebabkan karena berbagai faktor. Misalnya dari mendapatkan kompensasi, naik jabatan, permasalahan yang dihadapi semakin berat, dan lain-lain.

Untuk menjaga komitmen dan produktivitas kerja, perlu diadakan suatu hal yang dapat menimbulkan kepuasan kerja antar setiap pribadi. Karena kepuasan ini sangat penting bagi anggota dalam menjalankan sebuah tugasnya. Contohnya, seseorang yang dapat menyelesaikan target pekerjaannya dengan baik. Ia akan mendapatkan kepuasan tersendiri dalam dirinya. Mengapresiasi diri sendiri juga merupakan kepuasan atas tingkat kinerjanya.

Komitmen Kerja 

Menurut Spector (2000) dalam Setiawati (2007), secara umum, komitmen kerja melibatkan keterikatan individu terhadap pekerjaannya. Komitmen kerja merupakan sebuah variabel yang mencerminkan derajat hubungan yang dianggap dimiliki oleh individu terhadap pekerjaan tertentu dalam organisasi. Dalam artian komitmen dapat mempengaruhi pekerjaan yang dilakukan. Seseorang bisa saja kehilangan pekerjaannya, karena komitmennya yang rendah.

Teori Komitmen Kerja

1. Jenis komitmen menurut Allen dan Meyer

Allen dan Meyer membedakan komitmen organisasi atas tiga komponen, yaitu, afektive, normative dan continuance. Komponen afektive, berkaitan dengan emosional, identifikasi dan keterlibatan pegawai dalam suatu organisasi. Komponen normative, merupakan perasaan-perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus ia berikan kepada pegawai. Komponen continuance, merupakan komponen yang berdasarkan persepsi pegawai tentang kerugian yang akan dihadapinya jika ia meninggalkan organisasi.

2. Jenis komitmen organisasi dari Mowday, Porter, dan Steer

Komitmen organisasi dari Mowday, Porter, dan Steers lebih dikenal sebagai pendekatan sikap terhadap organisasi. Komitmen organisasi ini memiliki dua komponen yaitu sikap dan kehendak untuk bertingkah laku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun