Beranilah mengambil resiko, apapun itu. Karena kemarin adalah masa lalu, hari ini adalah perjuangan yang tak henti dan esok adalah mimpi dan harapan.
Setiap orang yang memiliki komitmen tinggi akan mempengaruhi bagaimana produktivitas kerjanya. Tingkah laku setiap pribadi akan terlihat dengan tingkat komitmen yang berbeda. Orang yang bekerja karena terpaksa akan terlihat dari penjelasan komitmen yang disampaikan. Misalnya orang tersebut bekerja karena tidak ada lagi pekerjaan lain selain pekerjaan yang ia dapatkan saat itu. Dari adanya interview komitmen diawal, ini akan sangat membantu perusahaan atau organisasi dalam merekrut anggota. Namun, ada juga orang yang memiliki komitmen tinggi diawal tetapi di pertengahan atau di akhir pekerjaan mereka lupa akan komitmennya. Sehingga kinerja tiap pribadi menjadi menurun. Hal ini disebabkan karena berbagai faktor. Misalnya dari mendapatkan kompensasi, naik jabatan, permasalahan yang dihadapi semakin berat, dan lain-lain.
Untuk menjaga komitmen dan produktivitas kerja, perlu diadakan suatu hal yang dapat menimbulkan kepuasan kerja antar setiap pribadi. Karena kepuasan ini sangat penting bagi anggota dalam menjalankan sebuah tugasnya. Contohnya, seseorang yang dapat menyelesaikan target pekerjaannya dengan baik. Ia akan mendapatkan kepuasan tersendiri dalam dirinya. Mengapresiasi diri sendiri juga merupakan kepuasan atas tingkat kinerjanya.
Komitmen KerjaÂ
Menurut Spector (2000) dalam Setiawati (2007), secara umum, komitmen kerja melibatkan keterikatan individu terhadap pekerjaannya. Komitmen kerja merupakan sebuah variabel yang mencerminkan derajat hubungan yang dianggap dimiliki oleh individu terhadap pekerjaan tertentu dalam organisasi. Dalam artian komitmen dapat mempengaruhi pekerjaan yang dilakukan. Seseorang bisa saja kehilangan pekerjaannya, karena komitmennya yang rendah.
Teori Komitmen Kerja
1. Jenis komitmen menurut Allen dan Meyer
Allen dan Meyer membedakan komitmen organisasi atas tiga komponen, yaitu, afektive, normative dan continuance. Komponen afektive, berkaitan dengan emosional, identifikasi dan keterlibatan pegawai dalam suatu organisasi. Komponen normative, merupakan perasaan-perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus ia berikan kepada pegawai. Komponen continuance, merupakan komponen yang berdasarkan persepsi pegawai tentang kerugian yang akan dihadapinya jika ia meninggalkan organisasi.
2. Jenis komitmen organisasi dari Mowday, Porter, dan Steer
Komitmen organisasi dari Mowday, Porter, dan Steers lebih dikenal sebagai pendekatan sikap terhadap organisasi. Komitmen organisasi ini memiliki dua komponen yaitu sikap dan kehendak untuk bertingkah laku.