Mohon tunggu...
Zainullah Shomad
Zainullah Shomad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Ekonomi Islam IAIN Jember

Don't Think To be The best. But Think To do The Best

Selanjutnya

Tutup

Money

Investasi di Zaman Globalisasi Berbau Islam

15 Oktober 2017   12:43 Diperbarui: 15 Oktober 2017   13:02 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Investasi yang banyak di lakukan pada zaman globalisai Akhir” ini sangatlah tidak sealur kadang kala dalam syariat islam. Mengapa demikian karena kebanyakan sekarang investasi menggunakan harta yang haram ataupun harta yang memang tidak jelas sifat kepemilikan dari barang tersebut. Maka dari situ dalam islam juga di ajarka gimana caranya berbisnis yang baik dan benar menurut islam.

Ada juga investasi yang menguntungkan dan tidak rugi selamanya. salah satunya investasi di jalan Allah SWT. Investasi di jalan Allah antara lain adalah dapat berupa Zakat, infaq dan juga sodaqoh. Pada hal tersebut fokusnya pada sodaqoh yang memang jarang di lakukan oleh ummat islam itu sendiri padahal secara hakikatnya akan kembali pada diri kita sendiri. Dan mamfaat sebetulnya dari sedekah/sodaqoh itu. Fadhillah utamanya adalah keselamatan dunia Akhirat serta di cintai oleh Allah SAW. Ada empat kemaamfaatan dalam sedekah. Sedekah mengundang datangnya rezeki, menolak bala/ Musibah, seekah menyembuhkan penyakit, sedekah memanjangkan umur.

Kutipan dari beberapa hadist di bawah ini juga bisa kita kaitkan dengan investasi di jalan Allah.

عَنْ عَمْرِوبْنِ شُعَيْبٍ عَنْ اَبِهِ عَن جَدِّهِ قَالَ قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم لَا يَحِلُّ بَيْعُ مَا لَيْسَ عِنْدَكَ وَلَارِبْخُ مَا لَمْ يُضْمَنْ (رواه ابن ما جه)

Artinya: “ Dari Amr bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya ia berkata. “ Rasulullah SAW bersabda: “ tidak halal menjual sesuatu yang tidak engkau miliki, dan tidak boleh ambil keuntungan pada suatu yang belum ada jaminan (kejelasan hukumnya)” (HR. Ibnu Majah)

عَنْ عُرْوَةَ اَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلًيْهِ وَسَلَّمَ اعْطَاهُ دِيْنَارًايَشْتَرِي لَهُ بِهِ شَاةً فَاشْتَرَى لَهُ بِهِ شَا تَيْنِ فَبَاعَ اِحْدَاهُمَا بِدِيْنَا رٍ وَجَاءَهُ بِدِ ينَا رٍ وَشَا ةٍ فَدْ عَا لَهُ بَا لْبَرَ كَةِ فِي بَيْعِهِ وَكَانَ لَوْ اِشْتَرَى التُّرَابَ لَرَبِحَ فِيْهِ (رواه البخارى)

Artinya:”Dari ‘Urwah bahwa Nabi SAW memberinya satu dinar untuk dibelikan seekor kambing, dengan uang itu dia belikan dua ekor kambing. Kemudian salah satunya dijual seharga satu dinar, lalu dia menemui beliau dengan membawa seekor kambing dan uang satu dinar. Maka beliau sekalipun, pasti mendapatkan untung” (HR. Bukhari).

Dalam teori ekonomi islam harta berasal dari Allah dan milik Allah lah secara mutlak. Dia yang menciptakan semua yang ada di muka bumi ini. Manusia sebagai Kholifah-Nya yang di beri hak untuk mendapatkan atau memperoleh harta, memiliki dan memamfaatkan ataupun memberdayakan sebagaimana mestinya yang memang sudah dia anjurkan atau di benarkan dalam islam itu sendiri. Ketika kita mengaca pada hadist di atas bahwa sanya manusia identik dengan dua katagori yaitu: kejujuran dan juga Amanah apalagi dalam sistem jual beli (Muamalah) karena pada dasarnya yang di prioritaskan adalah kejujuran.

Rosulullah selalu menganjurkan kepada Ummatnya untuk selalu berbuat kebaikan maupun jujur kejujuran kepada orang lain, pada denotasinya hal itu akan melahirkan sebuah kepercayan terhadap orang lain. Karena manusia di dalam dari segi penampilan maupun dalam katagori pembicaraan yang baik. Salah satu gambaran juga dari hadist di atas ketika manusia sudah jujur terhadap orang lain.

Ataupun sdah mengemban amanah dengan baik kemanapun dan dimanapun dia berada pasti akan di nilai oleh orang lain. Karena pada esensinya jika bicara masalah harta maupun kekayaan semuanya akan kembali kepada Allah. Secara mutlak harta tersebut milik Allah baik berupa harta kekayaan, harta waris, lahan/tanah, dan juga harta kepunyaan manusia yang lainnya. Jadi secara garis besar harta (kekayaan)[1] pada dasarnya adalah milik Allah bukti kepemilikan tersebut tercantum dalam ayat. QS. Ali Imran:109

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun