Mohon tunggu...
Zaenal Abidin el-Jambey
Zaenal Abidin el-Jambey Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Orang Biasa yang ingin terus berkarya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fatwa dan Resolusi Jihad, Pembakar Semangat Rakyat

1 September 2017   10:45 Diperbarui: 1 September 2017   11:01 2279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku luar biasa ini diawali dengan pemaparan secara apik oleh penulis mengenai sejarah datangnya bangsa-bangsa penjajah yang datang secara bergelombang melakukan ekspansi di bumi Nusantara. Bangsa-bangsa seperti Portugis, Spanyol, Belanda dan Ingris adalah negera-negara miskin di Eropa kala itu, yang datang ingin merampok, mengeksploitasi dan menjajah bumi Nusantara yang berlimpah kekayaan.

Di bab-bab awal juga dijelaskan bagaimana perlawanan luar biasa dari rakyat Nusantara terhadap penjajahan biadab negeri-negeri penjajah tersebut. Kemudian dijelaskan pula kedatangan bangsa Jepang dan perlakuan bangsa itu terhadap rakyat Nusantara. Serta perjuangan heroik rakyat menentang kesewenang-wenangan Jepang di bumi Nusantara. Hingga pemaparan inti sebagaimana judul buku ini tentang Fatwa dan Resolusi Jihad yang menjadi awal dari perlawanan gagah berani bangsa Indonesia khususnya rakyat Surabaya dan sekitarnya dalam melawan Belanda dan sekutunya.

dokpri
dokpri
Ada satu momentum yang sangat besar dalam sejarah perjalanan Bangsa Indonesia menggapai kemerdekaan. Ketika pihak Belanda masih tak rela tanah jajahannya terlepas dan bertekad merebutnya kembali dengan meminta bantuan sohibnya (sekutu).

Peristiwa 10 Nopember, sebuah "tawuran massal" antara arek-arek Suroboyo melawan Belanda & Sekutu. Sebuah pertempuran sengit yang mengerikan, lebih dari yang dibayangkan pihak Belanda dan Sekutu, juga arek-arek Suroboyo sendiri yang menewaskan salah satu perwira tinggi Sekutu, Mallaby.

Surabaya adalah kota "perkelahian". Masyarakatnya dibentuk oleh sejarah panjang tentang itu. Masyarakatnya dididik secara alami untuk menjadi pemberani. Dan disanalah memang, tempat di mana Hari Pahlawan dilahirkan.

Perlu diingat, sebelum Peristiwa 10 Nopember terjadi, ada satu peristiwa yang menjadi "sumbu ledak"nya, yaitu Resolusi Jihad yang dimakloematkan oleh Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama pada 22 Oktober 1945.

Peristiwa yang terbilang singkat itu, pertempuran selama 21 hari yang menyimpan berlembar-lembar narasi penting -sekadar sebagai pengingat, atau lebih jauh untuk memahami sejarah- dengan membacanya.

Mengumpulkan, menuliskan kembali, menyajikannya dalam sebuah buku, itulah yang dilakukan oleh Agus Sunyoto. Latar belakangnya sebagai wartawan membuatnya mempunyai banyak relasi, wawancaranya dengan saksi sejarah, ditambah lingkungan hidupnya di NU yang mendukung penelitiannya di dalam menyusun sebuah buku yang menguak sisi-sisi sejarah yang belum pernah dikuak selama ini.

Buku ini dicetak secara eksklusif: Hard Cover & memakai kertas tebal artpaper, tetapi dengan harga yang relatif murah demi agar bisa dijangkau oleh masyarakat secara luas. Dicetak terbatas. Bagi yang berminat bisa inbox saya, atau wa di no 089634967599 silakan dipesan, sebelum kehabisan!

dokpri
dokpri
Judul: Fatwa & Resolusi Jihad: Sejarah Perang Rakyat Semesta Di Surabaya, 10 Nopember 1945.

Penulis: AGUS SUNYOTO

Penerbit: LESBUMU PBNU, Pustaka Pesantren Nusantara, 2017

Jenis Kertas: Artpaper 295 Halaman

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun