Mohon tunggu...
Zaenal Arifin
Zaenal Arifin Mohon Tunggu... Guru - Kawula Alit

Guru matematika SMP di Banyuwangi, Jawa Timur. Sedang masa belajar menulis. Menulis apa saja. Apa saja ditulis. Siap menerima kritikan. Email: zaenal.math@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Takjilku Hilang

8 April 2019   16:58 Diperbarui: 8 April 2019   21:50 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Takjil puasa. Sumber: blog.travelio.com

Tidak ada takjil. Belum terlihat oleh kami kurma, manisan, kolak, atau nasi bungkus. Mungkin nanti, setelah sholat jama'ah maghrib. Kami segera mengambil air wudhu. Bergabung dengan para jama'ah bersiap menunaikan sholat maghrib.

****

Imam sholat maghrib sungguh sangat pengertian. Bacaan wirid yang dibaca tidak terlalu panjang. Aku dan Mas Kholid seakan punya misi sama. Sholat dua rakaat setelah maghrib. Bergegas ke serambi, tengok kanan kiri.

Nyaris tiada bekas. Takjil sore itu tidak ada. "Waduh, kita salah niat Mas." Senyum kecut Mas Kholid tergambar di bibirnya. Alasannya apa kok tidak ada? Jelas kami tidak mampu menanyakan. Malu, sungkan.

Kami segera menuju tempat parkir. Full Speed, kukayuh sepeda tua. Mengarah ke barat, belok ke utara, keluar kota.

Kemana?

Melaju saja, tidak jelas tujuannya. Dipikir sambil bersepeda. Belok, Ke rumah kenalan. Silaturahmi untuk hutang uang. Senilai bakso dua mangkok. Masya Allah, buka puasa penuh liku. Naik turun perasaan. Antara ikhlas puasa, dan kurang ikhlas berbuka. Ya Allah, terimalah puasa kami. Amin. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun