Mohon tunggu...
Muhammad Asep Zaelani
Muhammad Asep Zaelani Mohon Tunggu... Relawan - Pekerja Sosial Perusahaan, NU dan Gusdurian

Hanya manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Strategi CSR di Era New Normal

15 Juli 2020   13:28 Diperbarui: 16 Juli 2020   01:18 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Era pandemi seperti saat ini tidak boleh dijadikan alasan untuk mengurangi bahkan menghilangkan aktivitas CSR. | Sumber: Shutterstock

Pada awalnya mungkin tidak ada yang pernah membayangkan kalau virus yang pertama kali muncul di kota Wuhan China ini bisa menyebar begitu cepat ke pelbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. 

Hingga saat ini virus covid-19 sudah menginfeksi belasan juta orang di seluruh dunia dengan jumlah angka kematian mencapai setengah juta jiwa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan kondisi ini sebagai pandemi global.

Guna menekan potensi penyebaran virus, sebagian negara langsung mengambil kebijakan lockdown, sebagian lagi melakukan pencegahan tanpa menerapkan lockdown. Sedangkan pemerintah Indonesia sendiri memilih jalan tengah melalui kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), khususnya bagi daerah-daerah yang menjadi episentrum penyebaran covid-19.

Setelah melalui serangkaian tahapan pembatasan sosial, kini pemerintah mulai mewacanakan menerapkan kebijakan new normal. New normal atau adaptasi kebiasaan baru (AKB) diartikan sebagai suatu sistem atau cara hidup baru di tengah masa pandemi virus corona yang berdasarkan protokol kesehatan.

Penerapan new normal bukan berarti tanpa risiko, karena jika tidak dikelola dengan baik berpotensi serius terhadap terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19. Hanya daerah-daerah tertentu yang dianggap telah memenuhi kriteria penerapan new normal yang mulai diizinkan untuk membuka sebagian aktivitas secara bertahap dan hati-hati. 

Di tengah ketidakpastian dan ketidakjelasan kapan akan berakhirnya pandemi ini, kebijakan new normal menjadi langkah kompromistis yang diambil pemerintah agar roda perekonomian yang sempat tersendat bisa berputar kembali. 

Faktanya krisis kesehatan yang terjadi saat ini telah berdampak nyata terhadap krisis perekonomian secara bersamaan. Pertumbuhan ekonomi pelbagai negara mengalami penurunan yang sangat besar. Mulai dari pelaku usaha mikro kecil sampai dengan pengusaha besar ikut merasakan dampak negatif dari pandemi ini. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
CSR Era New Normal
Untuk menyambut era new normal, tentu banyak hal yang harus disesuaikan dengan protokol kesehatan. Termasuk aktivitas bisnis dengan segala turunannya. Misalnya saja aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan. 

Dalam implementasinya di era new normal tentu harus mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Agar implementasi CSR bisa tetap aman, optimal dan memberi manfaat bagi masyarakat, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan. 

Pertama, pastikan kembali komitmen dari top manajemen perusahaan terhadap aktivitas CSR yang akan dijalankan. 

Hal ini menjadi kunci utama, karena seringkali ketika perusahaan sedang dalam posisi waspada terhadap ancaman krisis, maka budget CSR yang biasanya akan menjadi korban pertama dari proses efisiensi yang akan dijalankan oleh perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun