Mohon tunggu...
Zacky Zaniar Oktaviana
Zacky Zaniar Oktaviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - College Student, INFJ, Bookworm

Embrace Loneliness and reinvent yourself in process

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Arti Rumah Melalui Buku" Aku Ingin Pulang meski Sudah di Rumah."

16 November 2021   19:34 Diperbarui: 16 November 2021   20:11 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku Ingin Pulang meski Sudah di Rumah

Saat seseorang merasa dirinya berbeda, bingung, dan ketakutan ketika dihadapkan pada situasi yang tidak biasa di lingkungan baru, secara naluriah ia akan mencari rumah yang paling nyaman dan cocok baginya. Ia seperti siput yang hidup dengan rumah di punggungnya untuk mempertahankan diri.

 Aku ingin pulang meski sudah di rumah merupakan buku esai terjemah dari korea yang ditulis oleh Kwon Rabin, buku ini bergenre self improvement yang menceritakan pengalaman pribadi penulis menemukan arti sebuah rumah. Saat membaca buku ini, kita akan diajak mencoba melihat berbagai pengalaman penulis dalam menghadapi masalah - masalah ketika beranjak dewasa dan juga menemukan apa arti dari rumah itu sendiri.

 Honestly, pertama kali melihat buku ini langsung tertarik dengan sampul buku yang simpel, sederhana, berdominan warna ungu yang memberi kesan minimal dan millennial dan juga tentunya dari segi judul buku yang sangat menarik "Aku Ingin Pulang meski Sudah di Rumah."

 Dari judul buku tersebut mengingatkan saya akan pertanyaan teman sewaktu SMP, yang kala itu bertanya apa perbedaan House dan Home ?, sekilas kedua kata tersebut sama - sama berartikan rumah, ternyata house sendiri digunakan untuk menggambarkan bangunan rumah secara fisik sedangkan home mendeskripsikan tentang suasana yang tercipta di dalam rumah itu sendiri, seperti yang sering kita dengar "Home Sweet Home", begitulah kira -- kira jawaban yang saya ingat dari guru bahasa.

 Di dalam buku ini banyak part yang saya sukai, hal pertama yang menurut saya menarik ada pada sub bab untukmu yang sedang melarikan diri dari masalah, terkadang orang akan terburu - buru untuk menyelesaikan masalahnya dengan harapan agar masalah tersebut cepat selesai dan tak lagi membebaninya, tapi  dalam buku ini mengajarkan bahwa "oh, jadi sebenarnya tak apa - apa ya jika kita memberi jeda untuk diri kita lalu Kembali lagi untuk menghadapinya."

 Ada kalanya kita perlu jeda, jangan pernah membandingkan masalah seseorang sebab tidak semua yang kita anggap mudah, akan mudah juga bagi orang lain bisa jadi menjadi sesuatu hal yang sulit baginya, besar kecilnya masalah setiap orang punya cara tersendiri untuk mengatasinya, karena semua bukanlah sebuah perlombaan tentang siapa yang lebih sulit dan siapa yang lebih hebat menghadapinya.

 Banyak hal yang sering kita lewatkan termasuk kebahagian itu sendiri, hal apapun baik besar maupun kecil akan mendatangkan kebahagiaan jika kita sadar betul bahwa kita semua adalah bintang yang bersinar, tak perlu berlomba - lomba untuk menjadi bintang yang paling terang sinarnya, karena ketinggian bintang tidak ditentukan oleh orang lain, tapi diri sendiri, jadi berbahagialah.

 Buku ini sangat cocok bagi kalian yang sedang mencari buku self improvement, walaupun buku ini tergolong buku non fiksi dan juga berisi esai tetapi Ketika kita membaca akan menjadi candu karena pengalaman penulis dekat sekali dengan kehidupan kita, buku terjemah ini juga diterjemahkan dengan bahasa yang tentunya mudah untuk dipahami, didalamnya juga berisikan ilustrasi gambar berwarna dan tentunya menarik jadi jangan takut bosan saat membacanya.

 Dari buku ini mengajarkan bahwa setiap orang pasti mempunyai rumah sesuai dengan versinya, rumah bukan hanya sekedar bangunan yang ditempati tapi lebih dari itu rumah sendiri memberi kehangatan yang berarti bagi penghuninya. Temukanlah dan bangun rumah itu karena setiap orang berhak untuk bahagia.

Bagi kalian yang sudah membaca buku ini, "Apa arti rumah bagi kalian ?"

Sumber Gambar
Sumber Gambar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun