Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Beda Pendukung Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan

23 Februari 2023   09:26 Diperbarui: 23 Februari 2023   09:30 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Survei terbaru Litbang Kompas tentang sosok capres patut untuk disimak. Diadakan pada rentang waktu bulan Januari 2023. Meski pelaksanaan pemilu presiden makin dekat dan melihat perbandingan hasil sebelumnya, pergerakan suara tidak begitu mengejutkan. Ya mirip-mirip lah. Satu figur mendominasi. Yang lain saling kejar-mengejar.

Kandidat masih tetap berkutat pada tiga tokoh politik. Yaitu kader PDIP Ganjar Pranowo, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Berdasar urut ranking, hasil survei Litbang Kompas tersebut adalah Ganjar mendulang suara 25.3 persen, Prabowo 18.1% dan Anies Baswedan 13.1 persen.

Perkembangan beberapa waktu lalu, Prabowo mendapat gugatan dari eks pendukung setianya Amien Rais yang untuk pilpres 2024 beralih ke Anies Baswedan. Dikatakan setia, karena Amien konsisten dibelakang Prabowo saat pilpres 2014 maupun 2019. Amien menggugat, karena merasa di “cuekin” oleh Prabowo. Namun pada kenyataan lain, Prabowo justru menerima tambahan dukungan dari Jokowi Mania atau JoMan. Dan di hasil survei Litbang Kompas, suaranya naik walau hanya 0.5 persen.

Akan halnya Ganjar dan Anies, ini yang sangat menarik dijadikan bahan perbincangan saat membandingkan hasil survei. Disarikan dari Kompas.com 22 Pebruari 2023, angka 25.3 persen yang didapat Ganjar ternyata merupakan lonjakan suara dari survei Oktober 2022 lalu. Ketika itu suara yang diperoleh Ganjar hanya dapat 23.2 persen. Jadi ada peningkatan sebesar 2.1 persen.

Sementara suara Anies Baswedan melorot. Melihat keadaan demikian, Kompas.com menggambarkan pakai kalimat “ potensi keterpilihan mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengalami penurunan signifikan sebanyak 3.4 persen, dari 16.5 persen pada survei Oktober”. Naah, kondisi ini yang saya bilang menarik tadi. Ganjar dan Prabowo sama-sama naik. Sedangkan Anies justru turun.

Seperti apa sosok Ganjar Pranowo dibanding Anies Baswedan..? Keduanya memiliki perbedaan sekaligus juga persamaan. Tak perlu kita bahas perbedaannya. Melihat rekam jejak keduanya, kita yang aktif mengikuti perkembangan politik nasional tentu sudah paham. Lagipula, biarlah perbedaan itu menjadi pertimbangan internal para pemilik vox pop saat akan menentukan pilihan nanti.

Adapun kesamaannya, sangat cocok dibicarakan sehubungan dengan keluarnya hasil survei Litbang Kompas. Tapi yang dimaksud bukan dalam konteks sebagai gubernur. Dimana baik Ganjar maupun Anies pernah merasakan pertarungan berebut kursi sebagai orang pertama di provinsi. Dan faktanya, kedua tokoh politik ini sanggup mengalahkan lawan masing-masing.

Lantas persamaan apa yang mana..? Yakni dalam soal kejelasan maju sebagai kandidat capres. Ingat, meski dalam tiap survei nama Ganjar Anies konsisten selalu ada di tiga besar, namun untuk urusan kelanjutan hingga masuk pada tahap mendaftar pilpres 2024 ke KPU nanti, masih jadi pertanyaan besar dikalangan masyarakat Indonesia.

Kendalanya ada di parpol pengusung. Ganjar Pranowo memang kader PDIP tulen. Sukses masuk sebagai anggota legislatif tingkat nasional. Lalu di “promosikan” oleh PDIP menjadi Gubernur Jawa Tengah. Sukses pula hingga menang dua periode. Namun untuk urusan capres tunggu dulu. Megawati selaku pemegang otoritas penentu nama kandidat terkesan “emoh” mencapreskan Ganjar.

Nasib Anies setali tiga uang. Juga tak fix. Apakah tiga calon partai pengusung yakni Nasdem, Demokrat dan PKS bisa lanjut atau tidak menjadi kawan koalisi.?. Meski sudah sama-sama melakukan deklarasi capres, ketiga partai belum ada kata sepakat soal cawapres. Akibatnya, hingga kini posisi Anies tetap mengambang. Bagai buih dilautan yang terombang-ambing tak jelas hendak mengarah kemana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun