Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pencapresan Anies Tak Selesai Hanya Karena Deklarasi Bersama

1 Februari 2023   08:00 Diperbarui: 1 Februari 2023   08:21 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deklarasi Bersama Pencapresan Anies Baswedan Oleh Demokrat dan PKS, Sumber Foto Kompas.com

Sepanjang hari kemarin, ramai diberitakan Capres Nasdem Anies Baswedan sudah mengantongi tiket minimal 20 persen. Ini setelah Demokrat dan PKS secara resmi dan terbuka mendeklarasikan dukungan kepada Anies di kawasan Bandara Soekarno Hatta Tangerang pada Senin malam 30 Januari 2023. Diketahui, dukungan terhadap Anies sebelumnya telah dilakukan sendirian oleh Nasdem. Maka kini lengkap sudah kendaraan Anies. Untuk daftar pilpres 2024 ke KPU.

Sudah selesai..? Manurut saya belum. Mengapa, karena langkah yang dilakukan Demokrat dan PKS sebagai hasil dari permintaan, untuk tidak mengatakan tekanan, dari Nasdem belum menyentuh hakikat persoalan. Anda tahu, didalam pertemanan ketiga partai yang rencananya akan diberi nama Koalisi Perubahan itu terkandung potensi masalah yang sebenarnya lebih krusial di banding sekedar deklarasi.

Mari coba kita kulik satu demi satu. Pertama, Nasdem sebagai partai yang pertama dan menjadi pintu pembuka terwujudnya Koalisi Perubahan tak hadir saat deklarasi yang di lakukan oleh Demokrat dan PKS. Ada yang berpendapat, ketidak hadiran Nasdem tak berpengaruh terhadap pencapresan Anies Baswedan.

Betul memang. Sebab meski Nasdem absen di acara deklarasi, kelengkapan yang 20 persen masih bisa terpenuhi. Namun tetap saja ini bermasalah secara soliditas. Terutama berkaitan dengan persepsi publik. Kalaupun toh kader yang diberi tugas oleh Nasdem di Tim Kecil ada halangan, kan bisa di wakilkan pada elit pengurus lain.

Kedua, sehubungan dengan tahapan yang di sampaikan oleh representasi Anies Baswedan di Tim Kecil. Ooo ya, sekedar flashback. Para pihak yang merupakan anggota Tim Kecil bukan hanya meliputi Nasdem, Demokrat dan PKS. Didalamnya juga ada perwakilan dari pihak Anies. Yang di tunjuk adalah Sudirman Said. Jadi, jumlah sebenarnya anggota tim itu bukan cuma tiga. Tapi empat.

Lalu apa saja tahapan yang dimaksud oleh Sudirman Said..? Disarikan dari CNN Indonesia 30 Januari 2023, kata Sudirman tahapannya meliputi masing-masing partai terlebih dahulu mengumumkan dukungan pencapresan Anies. Lalu deklarasi resmi ketiga partai. Kemudian sesudah itu pembentukan Sekber. Dan tahap terakhir adalah memilih pasangan atau cawapres.

Tahap dukungan yang disampaikan oleh masing-masing partai sebagaimana maksud Sudirman sudah lewat. Sekarang tinggal deklarasi bertiga. Tapi kalau acara yang di Bandara kemarin dianggap telah cukup memenuhi syarat, berarti kini tinggal masuk ke tahapan pembentukan Sekber. Mengikuti langkah yang diambil oleh koalisi Gerindra dan PKB.

Mendirikan Sekber adalah pekerjaan enteng. Hanya berkutat di seputar tempat dan lokasi. Saya yakin ketiga partai sudah punya fasilitas itu. Tinggal dipilih saja, mana yang paling strategis buat konsolidasi pemenangan Anies saat berlaga rebutan vox pop. Nah, sekarang masuk tahapan akhir. Yaitu mencari pasangan atau cawapres buat Anies.

Pasca deklarasi capres di Bandara Soekarno Hatta, banyak pihak terutama para pendukung Anies, yang menyatakan rasa gembira. Tak sedikit pula yang menyampaikan sikap optimis. Bahwa pada gelaran pilpres 2024 mendatang, Anies akan ikut pula berlaga. Melawan kandidat dari pasangan yang diajukan koalisi atau parpol lain.

Tapi saya kok biasa-biasa saja ya. Menganggap deklarasi di Bandara Soekarno Hatta tersebut tak menyelesaikan masalah utama yang muncul di seputar pencapresan Anies. Sikap ini tentu ada alasan. Bukan keluar secara serta merta karena saya dianggap bukan pendukung misalnya. Sekali lagi, tidak begitu.

Anda maklum kan, masalah prinsip yang tak kunjung menemukan jalan tengah di Koalisi Perubahan adalah penentuan nama cawapres. Terjadi tarik menarik sangat kuat diantara ketiga partai. Utamanya soal figur yang dianggap pas menjadi pendamping Anies. Baik Demokrat maupun PKS, kukuh pada usulan kandidat masing-masing. Bahkan, akhir-akhir ini Nasdem juga ikut-ikutan pula ingin memasukkan nama. Meski sebenarnya sudah punya Anies sebagai capres.

Pertanyaannya sekarang, apakah deklarasi dukungan terhadap pencapresan Anies di Bandara Soekarno Hatta secara otomatis dapat menyelesaikan masalah cawapres..? Jawabnya saya pastikan tidak. Mengapa, karena deklarasi tersebut hanyalah merupakan penegasan ulang terhadap sikap pribadi Demokrat dan PKS. Yang secara hakikat sudah lama diketahui dan diyakini oleh publik.

Ya benar. Sebenarnya sudah dari kemarin-kemarin kedua partai calon koalisi Nasdem itu mendukung Anies sebagai capres. Ditandai oleh sikap yang selama ini sudah ditunjukkan kepada khalayak ramai. Sepanjang saya ikuti perjalanan Koalisi Perubahan, tak pernah saya jumpai pernyataan keberatan atau protes dari Demokrat maupun PKS terhadap pencapresan Anies oleh Nasdem. Mereka berdua sudah sangat legowo.

Karena itu, adanya syarat dukungan harus dinyatakan terbuka dan formal ke publik tak ubahnya sikap terlalu berlebihan dari Partai Nasdem. Yang sebenarnya tak perlu dilakukan. Atau, bisa juga disebut over protektif terhadap kepentingan pribadi Nasdem atas pencapresan Anies. Apakah karena Nasdem bermaksud hendak menguasai Anies secara penuh nanti ketika menang pertarungan pilpres..? Wallahu’aklam Bis Showab…

Ketika Nasdem, Demokrat dan PKS sepakat soal nama cawapres, otomatis masalah prinsip yang selama ini menggelayut di Koalisi Perubahan akan klir se klir-klirnya. Dan saya yakin pula, pada kondisi tersebut tak ada satupun kekuatan politik yang mampu menghentikan pencapresan Anies Baswedan. Termasuk PDIP sebagai partai pemenang. Maupun Jokowi sebagai pemegang kuasa tertinggi di Republik ini.

Apakah dukungan terhadap Anies oleh Demokrat dan PKS yang dilakukan secara bersama-sama di Tangerang jadi percuma..? Ya tidak memang. Itu juga baik. Demi menunjukkan sikap kompak antar sesama anggota koalisi. Tapi kalau dimaksudkan agar bisa menyelesaikan soal cawapres, ya percuma. Akan tetap jadi batu sandungan bagi Anies. Meskipun ketiga partai melakukan deklarasi sebanyak ratusan kali dan di lokasi puluhan Bandara pada waktu berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun