Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mencermati Nama Anies yang Terjaring di Musra Relawan Jokowi

30 Januari 2023   11:02 Diperbarui: 30 Januari 2023   11:16 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Dewan Pengarah Musra Relawan Jokowi, Andi Gani Nena Wea Saat Jumpa Pers di jakarta, Sumber Foto: Kompas.com

Saya kira, kemunculan nama Jokowi karena adanya harapan bisa ikut kembali pada perhelatan pilpres 2024 mendatang. Sebagai akibat wacana tiga periode yang sempat bergema beberapa waktu lalu. Disamping itu, juga karena rasa rindu untuk tetap bernaung di bawah pemerintahan Jokowi. Yang oleh mayoritas publik di anggap sukses memimpin Indonesia.

Sementara itu, kemunculan nama Anies Baswedan di awal-awal Musra adalah karena perjalanan aspirasi para peserta masih dilepas. Di beri kebebasan untuk menyuarakan figur siapapun tokoh politik yang muncul ke permukaan sebagai kandidat capres atau cawapres. Gunanya, mungkin untuk mengetahui peta “politik” yang ada di internal para Relawan Jokowi.

Ternyata memang ada yang simpati pada Anies Baswedan. Meskipun jumlahnya kecil. Tak cukup signifikan untuk, misalnya suatu ketika, hendak dijadikan tekanan politik atau perlawanan terhadap kehendak Jokowi. Ya bagaimanapun juga hal ini pasti dihitung. Sebab Jokowi punya kepentingan mengamankan kebijakan di akhir masa jabatan. Jokowi ingin “duduk manis dan tenang menikmati masa pensiun”.

Dalam konteks itu, bisa jadi yang berusaha menyetop munculnya nama Anies Baswedan belakangan ini adalah Pak Jokowi sendiri. Namun bisa jadi pula dilakukan oleh kelompok yang berafiliasi kepada beliau. Karena tak ingin ada “gangguan” nama Anies selalu muncul di Musra. Dan para peserta pastinya patuh pada usaha penyetopan itu.

Atau ada pertimbangan lain. Para peserta mulai berpikir realistis. Mempertimbangkan hasil kerja Anies Baswedan saat masih menjadi Gubernur di DKI Jakarta. Anda ingat, sejak Jakarta di pegang oleh Pj. Gubernur Heru Budi Hartono, sedikit demi sedikit mulai terkuak program apa saja yang belum sempat di kerjakan oleh Anies. Padahal, punya waktu cukup panjang. Yaitu lima tahun.

Kondisi tersebut lalu “dibanding-bandingke” oleh peserta Musra. Terbaru soal sodetan Kali Ciliwung. Selama lima tahun di bawah pemerintahan Anies, sodetan itu tak jua kunjung rampung. Sementara di tangan Heru Budi Santoso, cuma sekitar dua bulanan proyek kembali bergulir. Mungkin peserta bertanya-tanya, apa saja kerja Anies saat jadi Gubernur DKI..? Kok meneruskan sodetan saja tak mampu..?

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun