Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Makna Capres dari Kader PDIP Saat HUT ke-50

11 Januari 2023   07:26 Diperbarui: 11 Januari 2023   07:31 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganjar Pranowo Dikerubuti Kader PDIP, Sumber Foto CNN Indonesia

Sekarang Ganjar Pranowo. Dia ini memang bukan keturunan biologis Soekarno. Tapi banyak kalangan yang memposisikan Ganjar sebagai anak ideologis Presiden Pertama RI itu. Ini dibuktikan oleh kinerja, sikap dan prinsip hidup Ganjar. Mirip dengan Soekarno, Ganjar pekerja keras, punya dedikasi serta tanggung jawab terhadap pekerjaan dan sangat cinta NKRI.

Kelebihan lain yang tak dimiliki Puan Maharani, Ganjar punya elektabilitas moncer. Stabil lagi. Dalam banyak simulasi sebagai capres, selalu nangkring di urut ranking satu berbagai lembaga survei ternama. Ini tentu sebuah modal dan harapan besar. Apalagi PDIP punya keinginan mencetak hattrick. Tiga kali sukses meraih suara terbanyak pemilu legisltatif. Dan sekaligus tiga kali pula berhasil menang pemilu presiden.

Karena itu, memutuskan nama Ganjar merupakan pilihan utama bagi Megawati. Tinggal sekarang bagaimana menentukan simulasi. Ada alternatif capres Ganjar dan cawapres Puan. Lepas dari soal menang atau kalah, bisa pula capres Puan dan cawapres Ganjar. Tapi menurut saya, yang sangat potensial untuk menang adalah paket Ganjar-Puan.

Jika terwujud, sangat positif baik bagi Ganjar maupun Puan. Sebagai presiden, Ganjar dapat menuangkan sekaligus melaksanakan ide secara penuh. Sementara bagi Puan, tak begitu berat mengemban dua amanat sekaligus. Baik selaku Ketum PDIP maupun wakil presiden. Mengapa, karena jabatan wapres “lebih santai” dibanding presiden.

HUT ke-50 PDIP telah rampung. Dan pembahasan soal siapa kandidatnya, masih terus akan berlanjut jadi santapan opini dan analisa para pemerhati politik. Cuma ada satu momen yang sangat saya sayangkan terjadi di HUT. Yang menurut saya tidak baik. Mencerminkan sikap arogansi dan individualistik. Seakan-akan semuanya adalah milik diri sendiri.

Momentum apakah itu..? Yakni ketika Megawati sindir Partai lain tak punya kandidat. Dan harus mengambil kader PDIP sebagai capres. Sudah lumrah beredar di media, yang dimaksud Megawati tentu adalah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dikutip dari CNN Indonesia 10/01/2023, kata Megawati, “Kok dompleng-dompleng.? Aturannya piye toh..?”.

Bu Mega, aturanya tak ada masalah Bu, sepanjang memenuhi syarat presidential threshold. Tinggal urusannya kepada yang bersangkutan. Mau tidak di capreskan oleh partai lain. Kalau mau, ya KPU tak bisa menolak. Lagipula, parpol itu kan hanya alat. Yang utama adalah lahirnya kader terbaik untuk bangsa. Ketika ada kader PDIP yang dilirik oleh pihak lain, Ibu mestinya bangga. Bukan malah “gerundel”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun