Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fenomena Perubahan Sikap PDIP terhadap Ganjar Pranowo

15 Desember 2022   07:44 Diperbarui: 27 Desember 2022   17:44 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gubernur Jateng Saat Melepas Megawati dan Puan Maharani, Sumber Foto Instagram Ganjar Pranowo.

Belakangan ini, ada yang berubah dari PDIP. Utamanya soal persepsi terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Berhubung perjalanan PDIP amat bergantung pada sosok Ketua Umum, keyakinan saya Megawati melakukan rotasi kebijakan. Bisa jadi, masukan dari staf ahli atau elit partai telah menggugah sikap beliau. Demi kebesaran partai menghadapi rebutan vox pop pada pemilu 2024.

Apa perubahan dimaksud..? Ganjar Pranowo tak lagi di sorot secara negatif. Ya benar, selepas keluarnya peringatan bagi Ganjar beberapa waktu lalu, yang diawali sebelumnya oleh sikap selalu “moring-moring” elit partai, kondisi sekarang kelihatan lebih landai. Adem ayem. Gubernur Jawa Tengah itu relatif tak mendapat komentar pedas. Aman-aman saja.

Dalam catatan saya, ada dua tokoh yang aktif menyorot Ganjar. Yaitu Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Dan Sekretaris Jenderal partai Hasto Kristyanto. Entah memang ada penugasan khusus dari organisasi atau sekedar respon spontanitas, saya kurang paham. Tapi yang jelas, keduanya sering tampil melakukan kritik terhadap kegiatan Ganjar.

Oleh Bambang Pacul, Ganjar Pranowo dianggap tak punya kompetensi. Akan kalah jika sampai nyalon sebagai presiden. Bahkan di daerah sendiripun, Jawa Tengah. “Saya pastikan (Ganjar) di Jawa Tengah tidak akan dapat 30 persen. Kalau dapat 30 persen saja sudah hebat” (CNN Indonesia, 15/07/2022). Alasan Pacul, karena Jawa Tengah merupakan basis massa yang kuat bagi partai banteng.

Lain Pacul, beda pula dengan Hasto Kristyanto. Pak Sekjen mengkritik Ganjar karena disangka melakukan langkah overlapping. Sering bertindak diluar tugas dan kewajiban. Terutama selaku kader PDIP. Dalam pandangan Hasto, ekspose tentang aktifitas Ganjar di media sosial, yang berimbas pada pencapresan, dianggap melampaui kewenangan Ketua Umum Ibu Megawati.

Lepas dari itu, hari-hari ini publik memang di suguhi tampilan akrab antara Gubernur Jawa Tengah dengan Ketua DPR RI Puan Maharani. Dimana sebelumnya, Puan sering keluarkan komentar yang dipersepsikan menyindir secara negatif Sang Gubernur. Menggambarkan kesejukan hubungan dengan Puan, Ganjar unggah sebuah momentum di salah satu media sosial miliknya. Terlihat di akun instagram, ada foto Megawati dan Puan satu bingkai dengan Ganjar. Lalu diberi tulisan “Saya tunggu lagi kedatangannya di Jawa Tengah”.

Apakah beberapa momen kejadian di atas merupakan sebuah sinyal..? Bahwa fakta publik tentang kuatnya dukungan kepada Ganjar sebagai capres mulai masuk di relung hati Megawati..? Dengan kata lain, Megawati pada akhirnya luluh juga melihat fenomena Ganjar. Sebuah kenyataan yang tak mungkin lagi dibantah. Bagai air bah yang datang tanpa bisa lagi dibendung.

Kita pilih sikap berprasangka baik. Semoga saja memang begitu adanya. Sebab jika tidak, kurang elok rasanya melihat kader terbaik partai. Kinerjanya bagus dan beroleh dukungan kuat. Namun terabaikan, hanya gara-gara pertimbangan subyektif. Maka kalau benar sudah ada perubahan sikap dari Megawati, alamat Ganjar akan dinaikkan sebagai kandidat oleh PDIP.

Andai yang di incar PDIP adalah menang rebutan vox pop, kuat dugaan posisi Ganjar sebagai capres. Sementara pendampingnya melihat arah kepentingan. Umpama Megawati masih menghargai Pak Jokowi, bisa jadi akan memilih Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres. Tapi apabila tetap mengedepankan faktor keturunan, jatuhnya ke Puan maharani.

Demikian kalau PDIP ingin hettrick. Menang pilpres tiga kali berturut-turut. Cuma kalau yang jadi pertimbangan hanya sekedar mengakomodir dukungan dari simpatisan Ganjar agar tak kecewa, keyakinan saya yang naik sebagai capres ya tetap Mbak Puan. Jadinya, yang di daftarkan ke KPU adalah paket Puan-Ganjar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun