Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Megawati di Antara Capres Ganjar, Puan dan Prananda Prabowo

5 Desember 2022   08:05 Diperbarui: 27 Desember 2022   17:31 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Megawati, Prananda Prabowo dan Puan maharani, Sumber Foto RMOL.ID

Pertama, putuskan Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP. Dengan alasan lebih punya peluang untuk jadi pengganti Jokowi. Banyak nilai positif jika pilih keputusan ini. Disamping menambah solid para konstituen, hingga makin menguatkan dorongan hasil survei terkini sebagai pemuncak klasemen, juga dapat menciptakan hattrick menang pilpres tiga kali berturut-turut.

Lalu bagaimana dengan Puan..? Disinilah masuk pilihan kedua. Segera tunjuk Puan sebagai Ketua Umum PDIP menggantikan Megawati, bersamaan dengan keputusan mencapreskan Ganjar. Saya lihat, ini merupakan keputusan yang cukup adil. Karena baik jabatan presiden maupun ketua umum partai, sama-sama merupakan level puncak dalam suatu organisasi. Hanya saja, Megawati harus rela pensiun lebih dini lewat kongres luar biasa.

Atau kalau masih kurang, tambah lagi jabatan Puan sebagai cawapres dari Ganjar Pranowo. Mirip Ketum PPP Hamzah Haz yang juga menjabat Wapres Presiden Megawati dan Ketum Golkar Jusuf Kalla saat jadi Wapres Pak SBY. Meski cuma orang kedua dibawah Presiden Ganjar Pranowo andai kelak menang pilpres 2024, Puan Maharani punya dua power. Cukup realistis sebagai kompensasi menerima kenyataan mengalah pada Ganjar.

Sebagai Wapres, Puan pegang dua kekuatan. Satu di pemerintahan. Satunya lagi di PDIP. Bagi kita-kita, ini tentu saja bukan jabatan kaleng-kaleng. Sebuah posisi yang luar biasa. Besok-besok, ketika Prananda Prabowo sudah tambah eksis di dunia politik, bisa kolaborasi kakak-adik. Puan Maharani melanjutkan kepemimpinan Megawati di PDIP sebagai Ketum. Sementara Prananda, di orbitkan menjadi calon pimpinan eksekutif menggantikan Ganjar Pranowo.

Skenario menempatkan Puan dijabatan Ketua Umum PDIP cukup bijaksana. Satu sisi merespon kehendak konstituen yang ingin menaikkan Ganjar sebagai presiden. Pada sisi lain, tetap menghargai eksistensi Puan Maharani selaku generasi penerus. Yang merupakan keturunan biologis Bung Karno dan Megawati. Sambil lalu mempersiapkan masa depan Prananda Prabowo. Yang tak dipungkiri juga punya darah biologis seperti Puan.

Cuma masalahnya, mau tidak Puan menerima skenario seperti itu..? Kalau bicara ambisi, tentu akan menolak. Dipikirannya, bisa jadi yang terlintas adalah “rugi bandar”. Sudah berproses cukup lama dan muncul peluang, hilang hanya gara-gara harus mengalah pada takdir. Tapi kalau mengedepankan kepentingan partai, Puan nampaknya bisa legowo. Apalagi Megawati. Melihat dua anak, kakak beradik rukun kerjasama meneruskan perjuangan keluarga Bung Karno, pasti gembira lahir bathin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun