Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik

Upaya Nasdem Duetkan Anies-Ganjar, Mimpi di Siang Bolong

10 November 2022   06:08 Diperbarui: 10 November 2022   13:58 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase Anies Baswedan Dan Ganjar Pranowo, Sumber Foto RMOL.ID/Repro

Rencana cawapres buat capres Nasdem Anies Baswedan mestinya diambil dari tokoh yang ada diluar elektabilitas hasil survei tiga besar. Pantasnyaya sekelas Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, Ahmad Heryawan, Khofifah Indar Parawansa atau yang lain. Ini hendak ambil Ganjar Pranowo. Saya senyum-senyum saja. Andai masih bocil, tentu sudah guling-guling dilantai saking lucunya.

Memang benar, dalam politik sesuatu yang tak mungkin bisa saja terwujud. Termasuk menjadikan Ganjar sebagai tandem Anies. Kalau pinjam ungkapan elit Nasdem Willy Aditya, jangan-jangan nanti ada rezeki anak sholeh. Naah, rezeki anak sholeh inilah yang kemudian diinterpretasikan bukan tak tak mungkin Nasdem bakal menggaet Ganjar untuk di duetkan dengan Anies (Kompas.com 09/11/2022).

Meski cuma kemungkinan, namun terlalu berlebihan. Tidak realistis jika dihadapkan pada potensi Ganjar Pranowo. Bagi saya pribadi, ibarat mimpi disiang bolong. Terjadi pada seseorang yang sedang diliputi rasa was-was. Karena melihat tanda-tanda negatif dimasa mendatang akibat salah ambil keputusan. Padahal, sudah kadung ada harapan besar akan kejayaan dan kemenangan.

Ibarat lain, bagai pungguk merindukan bulan. Ada seseorang ingin sesuatu tapi mustahil didapat. Mengapa, karena yang diinginkan bukan milik sendiri. Tapi kepunyaan tetangga sebelah. Dalam hal ini, Nasdem-lah yang dipersonifikasikan sebagai seseorang tadi. Maunya Ganjar dicawapreskan. Padahal, Gubernur Jateng ini ada dibawah kekuasaan PDIP. Partai dimana Ganjar berkiprah pertama kali dibidang politik lepas lulus kuliah hingga saat ini.

Meski masih ada dibawah bayang-bayang Puan Maharani, sungguh sangat sulit mencaplok Ganjar. Jauh diluar keberhasilan jika hanya mengandalkan “balikan telapak tangan”. Butuh usaha luar biasa. Extraordinary. Harus mampu menembus sekat hingga keluar batas kekuasaan, kewenangan dan kekuatan PDIP. Ingat, Ganjar bukan kader abal-abal. Nilainya sebanding dengan emas 24 karat.

Saya lihat, ada beberapa faktor mengapa keinginan Willy Nasdem diatas mustahil jadi fakta. Pertama, ada beda sangat mendasar antara Anies dengan Ganjar dalam soal orientasi politik. Anies tak risih berada dilingkungan kelompok “ekstrim kanan”. Bahkan dijadikan teman “koalisi”. Sebaliknya, Ganjar justru menjadi lawan utama bagi kelompok Anies.

Kedua, faktor hasil survei. Meski sama-sama nangkring ditiga besar, tapi pencapaian Anies jauh berada di bawah Ganjar. Fluktuatif memang. Sering bergantian. Tapi Ganjar lebih sering ada di puncak. Sementara Anies, hanya bisa melampaui capres Gerindra. Itupun tak bertahan lama. Seringnya, Anies ada di urutan ketiga dibawah Prabowo. Masak pemuncak klasemen mau jadi bawahan tokoh posisi buncit tiga besar. Ya gengsi donk.

Ketiga, komitmen dan kesetiaan pada PDIP. Sudah disinggung tadi. Bahwa partai milik keturunan Presiden Pertama Soekarno ini adalah tempat labuh pertama kali bagi Ganjar terjun kedunia politik. Awalnya mungkin masih “susah-susah” dahulu. Tapi sekarang, Ganjar telah menikmati madu di PDIP. Saya yakin, tak mungkinlah Ganjar pindah kelain hati, hanya gara-gara pilih cawapres. Entah kalau capres.

Keempat, tawaran Nasdem kurang ekspektatif. Posisi yang diberikan tak sepadan dengan resiko yang bakal didapat Ganjar. Daripada terima cawapres Anies, mending ambil posisi menteri di koalisi PDIP. Tak perlu susah-susah apalagi hingga dipecat gara-gara masuk Nasdem, cukup nego dengan pendukung Puan tanda menyerah, bakal kelar urusan posisi kabinet.

Bagaimana dengan Megawati..? Ya pasti setuju lah. Memang itu yang di inginkan Mamanya Puan maharani ini. Ganjar datang menghadap secara baik-baik. Selain menyatakan tunduk patuh pada regulasi partai tentang capres, juga siap menolak derasnya vox pop yang makin menguat datang pada diri Ganjar. Lalu stop ekspose kegiatan di media sosial. Agar tak lagi di dorong-dorong jadi capres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun