Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Amplop Coklat Ganjar Pranowo

25 Oktober 2022   08:01 Diperbarui: 25 Oktober 2022   16:07 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganjar Pranowo Serahkan Amplop Coklat, Foto Dok. Vidio PDIP Via DetikNews.

Ganjar Pranowo merupakan kader PDIP tulen. Dulu, begitu masuk dunia politik pilihannya langsung kepada partai moncong putih, bukan yang lain. Ganjar juga taat organisasi. Dipanggil oleh partai untuk klarifikasi soal kesediaan nyapres, tanpa mendebat dia datang. Darisini kita dapat menilai siapa sosok Ganjar yang sebenarnya. Orangnya disiplin dan punya komitmen kuat.

Begitupun ketika dapat sanksi. Yang kata Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, layak diberikan sebab kesediaannya telah menimbulkan multi tafsir, Ganjar tak banyak protes. Gubernur Jawa Tengah ini bahkan menyampaikan terima kasih pada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Saya lihat gestur dan raut wajah di pemberitaan, tak sedikitpun nampak kegelisahan atau katakutan pada diri Ganjar.

Disarikan dari laporan CNN, 24/10/2022, oleh DPP PDIP Ganjar kena sanksi teguran lisan. Sebagai kader, dia menganggap teguran ini tak lain adalah evaluasi atas komunikasi publik yang telah dilakukan selama ini. Dan sekali lagi, Ganjar masih juga menekankan, bahwa keputusan soal capres-cawapres pada pilpres 2024 merupakan kewenangan mutlak Ketua Umum Ibu Megawati Soekarno Putri.

Mengikuti kehadiran Ganjar ke Kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro Jakarta Pusat, ada sesuatu yang menyita perhatian saya. Ganjar yang datang pakai baju khas seragam partai warna merah dan bermasker putih, terlebih dahulu menyalami Hasto Kristiyanto dan Komarudin yang memang sudah menunggu di meja “persidangan”.

Yang sangat menarik adalah, sebelum sidang dimulai Ganjar menyerahkan sepucuk surat. Dikemas rapi dalam amplop warna coklat. Surat tersebut diberikan oleh orang Papua. Permintaannya, agar Ganjar menyerahkan langsung pada Bapak Presiden. Ini berarti, Ganjar dapat amanah dari orang luar Jawa. Sebuah tanggung jawab yang sebenarnya berada diluar kekuasaan dan kewenangan Ganjar sebagai Gubernur Jateng.

Lalu tentang apa surat itu..? Ternyata isinya adalah aspirasi warga Papua. Dikutip dari DetikNews, 24/10/2022, Ganjar menyampaikan pada Hasto dan Komaruddin, “Sebelum dimulai, ini tadi ada orang Papua, katanya mau buat jalan sulit, saya disuruh meminta presiden, saya agak sulit jadi saya sampaikan ke Bapak”.

Anda tahu, dalam penglihatan saya titipan surat orang Papua itu memang kelihatan sepele. Tapi mengandung makna sangat-sangat mendalam. Memunculkan pesan tentang siapa sebenarnya sosok Ganjar. Bahwa kader PDIP ini dikenal bukan hanya oleh orang-orang Jawa khususnya warga Jateng. Tapi juga oleh warga se antero Nusantara hingga ke pulau Papua nun Jauh di sebelah Timur sana.

Dalam konteks itu, setidaknya terdapat empat makna dibalik penyerahan surat oleh Ganjar kepada Hasto dan Komarudin. Pertama, Ganjar dianggap memiliki hubungan sangat dekat dengan Bapak Presiden Jokowi. Untuk yang ini saya kira tak perlu diperdebatkan. Selain keduanya sama-sama kader PDIP, tiap ada kunjungan ke Jateng Pak Jokowi sering ajak Pak Ganjar naik satu mobil RI-1.

Kedua, Pak Ganjar dianggap sebagai pejabat penuh amanah yang tidak pernah membeda-bedakan unsur SARA. Diakui, kepedulian pejabat ini memang luar biasa. Siapapun orangnya, jika memang dianggap layak mendapat bantuan pasti dilayani sepenuh hati oleh Pak Ganjar. Buktinya adalah perhatian Pak Ganjar sebagai Gubernur terhadap para mahasiswa Papua yang kuliah di Jateng.

Ketiga, walau ini hanya pemikiran subyektif saya, namun tak dapat di ingkari bahwa titipan surat amplop coklat juga menyiratkan makna tentang siapa kader PDIP yang paling dikehendaki sebagai pengganti Pak Jokowi. Kasarnya, vox pop publik provinsi paling timur itu ingin agar Ganjar-lah yang di beri rekom oleh PDIP. Warga Papua tak mau yang lain. Termasuk juga menolak Putri Mahkota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun