Menampilkan sikap politik yang tegas macam KIB diatas saya kira wajar. Terlebih, secara adminstratif kekuatan suara Golkar, PPP dan PAN di parlemen cukup signifikan untuk mengusung Capres Cawapres dari KIB sendiri. Tidak perlu ada tambahan dari parpol lain.Â
Untuk diketahui, jumlah anggota legislative tingkat pusat dari Golkar hasil Pemilu 2019 adalah sebanyak 85 kursi. PPP 19 dan PAN 44. Totalnya sama dengan 148 kursi. Jika dikonversi kedalam hitungan prosentase, ketemu jumlah 23.6 prosen.
Jumlah tersebut tentu sangat memenuhi syarat. Pasal 222 UU. No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan umum menyebutkan bahwa:
Pasangan calon (presiden/wapres) diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 prosen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Namun demikian, potensi itu belum tentu memuluskan perjalanan KIB ke depan. Dalam konteks pencalonan Capres/Cawapres, bisa-bisa malah akan jadi batu sandungan. Ingat, kader yang dibutuhkan sebagai calon, maksimal hanya berjumlah dua orang. Tidak bisa tiga, apalagi empat.Â
Yakni, satu Capres. Dan satu lagi Cawapres. Sementara anggota KIB berjumlah tiga parpol. Artinya, ada satu parpol yang mesti mengalah. Harus ikhlas dan rela hanya menjadi pengusung.
Masalah akan beres dan kekhawatiran KIB bubar di tengah jalan bisa terpatahkan, jika soal krusial pencalonan tersebut dapat diselesaikan sejak dini.
Mulai sekarang sudah ada kesepakatan dan pengertian bersama. Kemungkinan yang bisa dijadikan opsi adalah berpedoman pada hasil perolehan suara. Di mana kalau dilihat secara berurutan atas dasar ranking, Golkar menempati peringkat pertama. Kedua PAN. Dan terakhir PPP.
Jika ini yang dijadikan dasar, maka yang berpeluang menjadi Capres adalah kader Golkar. Sedang Cawapresnya dari PAN. PPP sendiri?
Mungkin bisa ditawarkan posisi menteri yang jumlahnya cukup signifikan. Seimbang dengan pengorbanan PPP untuk mengalah tidak jadi Wapres. Apakah memang demikian komitmennya, atau ada opsi lain? Wallahu'a'lam..
Sekarang, bagaimana perkiraan sikap Pak Jokowi terhadap KIB.?