Mohon tunggu...
Komaruzzaman
Komaruzzaman Mohon Tunggu... Guru - Menjadi jiwa pembelajar sampai akhir hayat

"Terus melangkah, tak henti mencari hikmah hidup"

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Makan Bersama di Hari Asyura

6 September 2018   08:29 Diperbarui: 6 September 2018   09:24 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tentang mengundang keluarga atau siapapun untuk makan bersama pada hari 'Asyura terdapat hadits yang diselisihkan keshohehannya. Hadits tersebut disampaikan oleh Ibnu Mas'ud yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani dalam Kanzul Ummaal, dan terdapat juga dalam kitab As-Silsilah Ash-Shohehah, 4/ 484,  Syeikh Albaani, dan ia mengatakan perowi hadits ini seluruhnya tsiqat.

من وسَّع على نفسهِ وأهلِه يومَ عاشوراءَ وسَّعَ اللهُ عليه سائرَ سَنتِه

"barangsiapa yang berluas-luas terhadap dirinya dan keluarganya pada hari 'Asyura maka Allah Ta'ala akan meluaskannya dalam satu tahunnya".

Ulama berbeda pendapat tentang menyelenggarakan kegiatan tersebut, ada yang berpendapat tidak boleh/ bid'ah, dikarenakan tidak ada contoh dari Rasul dan para sahabat, serta hadits yang menunjukkan itu adalah dhoif, bahkan ada yang sampai kepada maudhu'.

Sebagian ulama lagi berpendapat boleh menyelenggarakan kegiata tersebut, yaitu dari ulama madzhab yang empat, seperti dikutip dari   http://fatwa.islamweb.net tentang Aqwaalul 'Ulamaa fi Hadiitsit Tawassu'ah 'alal Ahli fi 'Aasyuraa-i.

وأما كلام أهل العلم في المسألة فقد اتفقت المذاهب الأربعة على استحباب التوسعة على الأهل في يوم عاشوراء، قال الصاوي المالكي في حاشيته على الشرح الصغير: ويندب في عاشوراء التوسعة على الأهل والأقارب. انتهى

وقال سليمان الجمل في حاشيته على فتح الوهاب لزكريا الأنصاري: ويستحب فيه التوسعة على العيال والأقارب، والتصدق على الفقراء والمساكين من غير تكلف فإن لم يجد شيئاً فليوسع خلقه ويكف عن ظلمه. انتهى.

وقال البهوتي الحنبلي في شرح منتهى الإرادات: وينبغي التوسعة فيه على العيال. قال في المبدع: وقال ابن عابدين الحنفي في رد المحتار: نعم حديث التوسعة ثابت صحيح كما قال الحافظ السيوطي في الدرر.، وعليه فلا بأس فيما ذكرت إن فعل بقصد التوسعة الواردة.

"ucapan ahli ilmu tentang masalah ini (masalah berluas-luas kepada keluarga pada hari 'Asyuraa) telah sepakat, bahwa hal tersebut masuk dalam hal yang disukai/ disunahkan. Syeikh Ash-Shaawi dari madzhab Maliky berpendapat di dalam kitab Hasyiyah 'alasy Syarhish Shaghiir "disunahkan pada hari 'Asyuraa berluas-luas kepada keluarga dan kerabat".

Syeikh Sulaiman Jamal berkata di dalam Hasyiyah 'ala Fathil Wahhab karya Imam Zakariya Al-Anshary "disunahkan pada hari 'Asyura berluas-luas kepada keluarga dan kerabat, bersedekah kepada orang fakir dan miskin dengan tanpa terbebani. Jika ia tidak mampu berluas-luas dengan materi// pemberian, maka boleh berluas-luas dengan akhlak, dan menahan diri dari berbuat zholim".

Syeikh Albuhuuty dari madzhab Hambaly berkata dalam kitab Syarah Muntahal Iraadaat  "seyogyanya dapat berluas-luas pada hari 'Asyura kepada keluarga. Ia berkata dalam Al-Mubdi' "Ibnu 'Aabidiin dari madzhab Hanafi berkata dalam kita Raddul Mukhtar " ya, benar, hadits tentang berluas-luas pada hari 'Asyura itu tsabit/ dapat diterima dan shoheh, sebagaimana dikatakan oleh Al-Haafizh Imam Suyuthi dalam kitab Ad-Durar. Maka dari itu, tidak mengapa melakukan hal yang telah disebutkan, jika melakukannya itu semata-mata berluas-luas saja".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun