Mohon tunggu...
Komaruzzaman
Komaruzzaman Mohon Tunggu... Guru - Menjadi jiwa pembelajar sampai akhir hayat

"Terus melangkah, tak henti mencari hikmah hidup"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Napak Tilas Detik-detik Kemerdekaan

19 Agustus 2018   05:25 Diperbarui: 19 Agustus 2018   05:39 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu hari lagi bangsa Indonesia akan bersama-sama memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73. Hari itu merupakan hari bersejarah buat bangsa Indonesia, karena hari itu bangsa Indonesia menyampaikan sikap tegasnya tentang kekuatan tekad, kekuatan kemandirian, kekuatan kebersamaan, kekuatan hidup sejahtera dan pernyataan bahwa hidup dalam jajahan itu kondisi yang tidak mengenakan.

Kemerdekaan di SDIT Salsabila

Hari ini, 16 Agustus 2018, SDIT Salsabila mengadakan kegiatan "Napak tilas detik-detik kemerdekaan RI". Sekolah melalui wakil bidang kurikulum dan kesiswaan mendesain kegiatan ini dengan cara melaksanakan apel rakyat. Seluruh siswa/i, mulai dari kelas satu sampai dengan kelas enam, mereka dikumpulkan di halaman sekolah untuk mengikuti apel rakyat. Pada kegiatan itu ditasmi'kan ayat suci al Qur'an, dibacakan teks proklamasi kemerdekaan, dinyanyikan bersama dua lagu Nasional, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan 17 Agustus. Selain itu, pada apel rakyat tersebut diceritakan bagaimana proses proklamasi, penyusunan teks proklamasi, pengkondisian dua tokoh besar Indonesia ke Rengasdengklok, dan lain sebagainya. Hingga akhirnya ditutup dengan hikmah kemerdekaan oleh kepala sekolah, yaitu kemerdekaan harus membuat kita semakin dekat dengan Allah Ta'ala.

Kegiatan ini bagian dari proses belajar siswa/i  SDIT Salsabila, dimana mereka harus lebih mengetahui dan memahami tentang arti sebuah perjuangan, khususnya yang dilakukan oleh para tokoh pejuang Indonesia. Pemahaman tersebut dimaksudkan agar menjadi pijakan mereka bahwa kesuksesan dan keberhasilan itu harus dilakukan prosesnya, dikuatkan kesabarannya, dan dikuatkan seamangatnya bahkan tidak boleh kendur.

Kegiatan kemerdekaan di SDIT Salsabila tidak berhenti pada apel rakyat saja. Kegiatan itu berlanjut pada lomba antara siswa pada sesi pramuka siswa. Semangat juang dan sportivitas yang dibakar oleh para pembina membuat mereka semakin berpacu ingin mendapatkan kemenangan dalam perlombaan tersebut.

Arti kemerdekaan

Kemerdekaan yang dicapai Indonesia merupakan karunia dari Allah Ta'ala, hal ini sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya." Dan juga dasar Negara Republik Indonesia pada sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa". Dengan demikian kemerdekan harus membuat bangsa Indonesia terlepas dari segala macam kungkungan dan jajahan, sekalipun itu hawa nafsu, bahkan itulah yang paling besar yang wajib kita perangi.

Dalam KBBI merdeka memiliki tiga arti, yakni bebas, berdiri sendiri, dan tidak terkena atau lepas dari tuntunan. Ketiga arti ini harus memberikan manfaat dan kebaikan untuk diri seorang yang merdeka. Tidak boleh sebaliknya. Ketika ia menyatakan "bebas", dengan bertindak dan berprilaku semaunya, mengenakan pakaian semaunya, berbicara dan menulis semauanya, tanpa memikirkan orang lain. Maka sebenarnya hal ini bukan makna "bebas" secara hakikat. Begitu juga untuk dua arti setelahnya. Ia malah tidak merdeka dengan arti yang seperti itu.

Merdeka berarti bebas yang memberikan manfaat dan kebaikan untuk dirinya dan orang lain, bahkan makhluk lain. Merdeka berarti berdiri sendiri tidak bertumpu dan bersandar kepada makhluk lemah, karena hal itu berakibat kecewa dan sengsara. Merdeka berarti lepas dari tuntutan yang merugikannya, dari tuntutan yang membinasakannya. Maka dari itu kemerdekaan yang hakiki berarti mengEsakan Allah, menTauhidkan dan hanya menjadikan Allah sebagai sandaran yang sangat kokoh dalam perjalanan hidup kita. Karena dengan semua itu, kita akan dapat memanusiakan diri dan jiwa kita, kita akan mengambil manfaat yang banyak untuk diri kita, dan kita akan memberikan sumbangsih besar untuk bangsa dan negara ini.

Orang yang mengEsakan Allah dan menjadikannya sandaran kuat dalam perjalanan hidup ini, tidak akan pernah pesimis, kecewa, takut dalam melangkah, dan bahkan stres di setiap masalahnya. Allah sampaikan dalam surat Fushshilat/41:30-33: "30.Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".31. "kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta". 32. "sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". 33. "siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?.

Refleksi kemerdekaan untuk pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun