Sudah waktunya di era milenial seperti sekarang ini kita butuh sosok pemimpin yang sejati. Â Banyak sekali persoalan dan tantangan-tantangan yang harus di hadapi bangsa ini. Seperti yang di lansir pada media media masa dan media sosial serta media informasi lainya yang mengangkat isu- isu soal ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, budaya, agama dan lainnya.Â
Sekarang ini memang sudah ada sosok pemimpin yang di cintai, di percayai, dapat membimbing umatnya dan juga sudah di rasakan pengaruhnya. Akan tetapi apabila itu terbukti dan dapat di rasakan mungkin tidak sesuai lagi dengan hati nurani manusia, sebab pengaruhnya akan berhenti pada suatu muara dan masa saja.Â
Seorang pemimpin yang sejati akan membawa pengaruh yang sangat hebat dan dahsyat, apabila dapat merasakan "peka" terhadap sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nuraninya yang bebas dari belenggu keterpaksaan yang membutakan kecerdasan intelektualnya, spiritualnya dan emosionalnya.Â
Pemimpin sejati harus mampu menstabilisasikan keadaan menjadi tenang, tentram dan damai. Bukan membuat suasana menjadi gaduh, kisruh demi ingin menguasai kekuasaan saja.
Pada prinsipnya seorang pemimpin sejati sudah seharusnya memiliki kecerdasan intelektual, spiritual dan emosional yang dapat mengarahkan umatnya kepada kebenaran, kebaikan, kemajuan dan keberhasilan demi kepentingan umat bersama.Â
Yang demikian itu akan memberikan kebebasan berpikir yang tidak menentang suara hati nurani, bebas tanpa adanya unsur paksaan yang menekan  serta bebas dari belenggu yang dapat membutakan mata hati. Inilah yang di sebut dengan kemampuan berakhlakul karimah dalam kepemimpinan yang sejati. Beilaulah Rasulullah Muhammad SAW sang pemimpin umat yang sejati.
Beliaulah sosok pemimpin umat yang patut untuk di teladani, yang dapat di jadikan uswatun khasanah, yang dapat membawa kebenaran, kebaikan, kemajuan dan keberhasilan bagi umatnya.
Firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqoroh Ayat :119
Yang artinya :"Sungguh telah kami utus kau (muhammad) dengan kebenaran , sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan..." (QS Al-Baqoroh 2:119).
Titik terang yang dapat kita ambil dari terjemahan ayat di atas ialah:
Apabila anda seorang penganut prinsip kebenaran, sudah tentu semakin kita cermati pada nasehat, ajaran dan kepribadianya akan dapat kita rasakan kebenaranya.