Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andai Aku Presiden RI Episode 2 - “Cireng”

10 Desember 2009   09:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:59 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pasukan pengawal di depan dan di belakang mobilku, mengiringi kepulanganku dari Taman Bacaan “MIMPI SETINGGI LANGIT” di kawasan kumuh Kampung Melayu. Kulihat tadi, anak-anak gelandangan berebut bersalaman kepadaku, dan mereka gembira karena aku telah memberikan buku-buku cerita hebat mengenai bagaimana mereka akan tumbuh menjadi orang besar.

Aku sempat berseloroh kepada mereka. “Hayo.. siapa tahu beda antara Gajah dan Gajah Mada..!!” Seorang anak menjawab dengan malu-malu. “Gajah adalah binatang, dan Gajah Mada adalah orang..”. Aku menyahut,”Bagus. Tapi ada jawaban yang lebih hebat. Mau tahu??”

Serentak mereka menjawab. “Mau Pak Presidennnn!!!”

Aku tersenyum sejenak. “Gajah adalah binatang besar. Dan Gajah Mada adalah orang besar. Maukah kalian kelak menjadi orang besar seperti Gajah Mada yang sanggup mempersatukan bumi Nusantara???”

“Mau Pak Presideeennn!!!” teriak mereka. Aku terharu, dan menangis.

**

Natalia memberikan sapu tangannya kepadaku.

“Masih ada sedikit air mata pak.. maaf.. “ sapanya.

“Terima kasih Natalia. Kamu sangat baik kepadaku.” Jawabku sekenanya. “Tapi.. maukah kamu menemaniku makan gorengan, Natalia?”

“Gorengan?? Bapak serius minta gorengan?” mata Natalia mendelik.

“Ya. Aku ingin makan Cireng. Aci Goreng.” Jawabku spontan.

“Serius, Pak Presiden??”

“Serius. Ayo suruh pasukan patwal berhenti sejenak. Kita makan gorengan di.. itu tu.. di sana!!”

Aku menunjuk penjual gorengan di pinggir jalan.

Natalia menyeringai, merengut.. dan akhirnya.. tersenyum juga.. [MASIH ADA LANJUTANNYA TEMAN..]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun