"Dalam menghadapi situasi yang tidak adil dan menyakitkan, iman membawa kita pada terang yang memecahkan kegelapan" -Paus Fransiskus
Kronologi Kecelakaan: Awal Februari 2025
Kisah pengalaman ini sebelumnya saya bagikan dalam tulisan terakhir di awal Februari lalu, di mana saya mengalami kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan saya harus ikhlas menjalani hidup dengan penuh perjuangan dan terus berpengharapan.
Pada Senin, 3 Februari 2025, sekitar pukul 15.45 WIB, saya melintas di depan sebuah bank swasta dekat kantor Polresta Malang. Tiba-tiba, pintu sebuah mobil putih dibuka secara mendadak tepat di depan saya. Saya tidak sempat menghindar atau mengerem motor saya, sehingga terjadi tabrakan.Â
Akibatnya, saya terlempar dan mengalami luka terbuka yang dalam di punggung kaki kiri, serta patah tulang di bagian ankle, termasuk talus, fibula, dan tibia. Peristiwa ini merupakan awal peziarahan saya menjalani berbagai proses pemulihan raga, batin, dan jiwa yang panjang.Â
Apa Itu Fraktur Tibia-Fibula?
Tibia dan Fibula adalah dua tulang panjang yang membentuk bagian bawah tungkai. Tibia (tulang kering) adalah tulang yang lebih besar dan berada di sisi dalam, sementara Fibula lebih kecil dan berada di sisi luar. Saat terjadi fraktur, keduanya bisa mengalami patah sebagian atau total, tergantung kekuatan benturan.
Dalam kasus saya, patahan cukup parah dan perlu penanganan serius di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Dokter memutuskan bahwa tindakan operasi adalah langkah terbaik.
Tampak dalam gambar rontgent tulang fibula tidak difixasi, dokter menyampaikan bahwa tulang fibula akan bertumbuh dan tersambung dengan sendirinya dengan ditopang oleh tibia yang dikuatkan lempeng pen atau implan.
Operasi Pertama: Penanganan Luka Robek
Luka robek di bagian punggung kaki bukan hanya dalam, tapi juga lebar. Jika digambarkan ia tampak seperti bolu kukus yang mekar sempurna. Sebagai upaya awal saya harus menjalani operasi pertama pada Selasa, 4 Februari 2025 untuk membersihkan jaringan, menghentikan perdarahan, dan mencegah infeksi.Â