Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bilamana Panti Jompo Menjadi Pilihan

7 Desember 2022   11:00 Diperbarui: 10 Desember 2022   13:05 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panti Jompo (Wreda) menjadi pilihan di hari tua | Ilustrasi | Pixabay

Panti Jompo akan menjadi pilihan jika sebelumnya lansia telah memutuskan untuk menjalani sisa hidupnya di tempat ini dengan sadar dan ikhlas hati. Dengan demikian mereka akan hidup penuh cinta dan dalam sukacita yang menjadi semangat hidup bagi mereka hingga menutup usia.

Shira Block, seorang psikoterapis mengatakan orang tua tentunya memiliki suara penting dalam membuat keputusan antara tinggal dengan anak atau ke panti jompo. Salah satu keuntungan tinggal dengan anak adalah bisa tetap dekat dengan keluarga. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan cinta dan rasa kesetiaan keluarga. 

Namun, memilih panti jompo juga bisa membantu lansia menghilangkan rasa bosan dan kesepian. Karena itu, pilihan antara tinggal dengan anak atau di panti jompo jatuh pada setiap lansia dengan kondisi dan situasi yang berbeda. (cantik.tempo.co/5/12/2018).

Sukacita bersama anak cucu di usia senja | dok. pribadi
Sukacita bersama anak cucu di usia senja | dok. pribadi

Bercermin dari kisah ini, kita yang saat ini adalah seorang anak berkewajiban untuk memberi cinta pada orang tua kita yang beranjak menua dengan segala keterbatasan yang mereka miliki. Dalam agama apapun, memuliakan orangtua adalah suatu kewajiban dan perintah Sang Pencipta.

Jika kita sebagai orang tua, sangat baik jika mulai bersiap diri untuk menerima segala kondisi ketika telah menjadi tua. Menanamkan cinta dan membudayakan kasih sayang antara anak dan orang tua sebagai sebuah proses untuk kembali pulang pada rumah yang abadi selamanya. Salam semangat dalam cinta! (Yy)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun