Mohon tunggu...
Yuzelma
Yuzelma Mohon Tunggu... Guru - Giat Literasi

Ilmu adalah buruan, agar buruan tidak lepas, maka ikatlah dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ada Apa dengan "Link and Match" SMK

13 Oktober 2018   19:29 Diperbarui: 13 Oktober 2018   19:34 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Istilah Link and Match bukanlah  suatu istilah asing bagi dunia pendidikan, terutama SMK. Istilah ini sebenarnya sudah lama  dikenal, namun sejak diluncurkan Inpres no 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK,  Link and match menjadi  item penting yang harus menjadi perhatian  penuh oleh kalangan SMK.

Selama ini saya menafsirkan Link and match  dalam arti sempit.  Setelah banyak menjalin komunikasi, koordinasi dengan banyak pihak, apalagi sudah mendengar langsung dari tiga orang narasumber Dari MM 2100 ternyata penafsiran tentang link and match itu sangat luas.

Kenapa SMK dengan Industri harus Link and match

Kalau saja setiap guru di sekolah sudah  memahami tentang  revolusi industri. Dimana kita sudah mengalami revolusi industri sebanyak empat kali. Dan saat ini   kita sudah memasuki revolusi industri 4.0. Dimana  semua aktifitas  sudah serba digitalisasi, otomisasi, menggunakan sistem robotic serta semua aktifitas sudah berbasis internet. Sistem  penjualan barang melalui E-Comerce, pengambilan uang dan transper sudah menggunakan aplikasi.  dengan adanya revolusi industri 4.0, juga sudah menyebabkan banyak bidang pekerjaan yang tidak membutuhkan tenaga manusia.  ada sekitar 22 ribu orang penjaga tol kehilangan pekerjaan akibat diberlakukannya sistem E- tol.  Bank bank sudah mengurangi  rekrut karyawan  dibidang teller  , customer service, karena sudah adanya transaksi secara elektronik.

Hanya bidang bidang tertentu saja yang tidak akan terimbas oleh adanya revolusi industri 4.0. Contohnya bidang kerja  perawat.  

Guru juga disebut salah satu pekerjaan yang tidak akan hilang dengan adanya revolusi industri 4.0 kalau saja guru tidak hanya bertugas sebagai pentransper ilmu. namun guru harus menjadi.motivator, inspirator ,mendidik, mengarahkan,membimbing, membina , menilai dan mengevaluasi. Saat guru hanya menjalankan fungsinya sebagai pentransper ilmu, kelak profesi guru akan digantikan oleh mesin

Salah satu pertanyaan dari siswa saat diskusi berlangsung kepada salah seorang narasumber hari ini adalah. "saat tenaga manusia tidak dibutuhkan lagi .sementara pertumbuhan jumlah manusia semakin meningkat,. Apa lagi yang akan dilakukan oleh manusia saat itu?

sebuah pertanyaan yang menantang menurut saya, apa yang akan dilakukan oleh generasi sekarang , apabila lapangan pekerjaan semakin sempit, tenaga manusia sudah digantikan oleh mesin

Jawaban dari  pertanyaan itu adalah kita harus adaptif terhadap perkembangan teknologi dan informasi. siswa dari sekarang harus menggunakan perkembangan teknologi  informasi dalam mengembangkan bidangnya masing masing.  

Lantas sebagai guru smk  dan dari pihak manajemen sekolah , apa yang harus  dilakukan dalam menyikapi revolusi industri 4.0.

Disinillah pentingnya program link and match antara smk dengan industri. Dalam menyusun program pembelajaran perlu duduk bersama pihak sekolah dengan industri yang akan menggunakan tenaga dan fikiran mereka kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun