Mohon tunggu...
Yuzelma
Yuzelma Mohon Tunggu... Guru - Giat Literasi

Ilmu adalah buruan, agar buruan tidak lepas, maka ikatlah dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Musibah dan sepiring jambu

3 Oktober 2018   20:31 Diperbarui: 4 Oktober 2018   06:20 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Belum kering air mata kedukaan , rasa pilu yang menghujam jiwa. Kesaksian demi kesaksian  dari warga  yang selamat, membuat air mata negeri ini mengalir bagaikan anak sungai tiada bisa dibendung.

Dalam sekejab mata, semua yang  sudah dibangun bertahun-tahun , melalui proses yang sangat panjang, hancur berkeping-keping . Hanya puing-puing kedukaan,  serpihan- demi serpihan yang tidak akan bisa sama sekali untuk disusun dan ditata kembali menjadi bentuk awalnya.  Kalau Allah SWT sudah berkehendak " Kun fa yakun", Tiada daya yang bisa diperbuat oleh manusia.  

Bahkan saat ini ada suatu kawasan yang sudah ditenggelamkan oleh  lumpur yang disebut oleh ahli sebagai peristiwa (Likuifaksi). Apapun istilah yang ada dalam keilmuan sains, tetap saja itu terjadi atas kehendak yang maha kuasa.

Dari video-video  Likufaksi yang terjadi di Palu, pohon-pohon bergerak, bukit-bukit seperti berlari, bumi membelah,  gundukan tanah baru terbentuk.  Lumpur  tersebut akhirnya menelan  Ribuan nyawa , rumah dan bangunan lainnya

serta tumbuh-tumbuhan ditelan  mentah-mentah oleh bumi. The lost word ,mungkin inilah julukan untuk perkampungan yang sudah ditelan oleh bumi.

Duka yang mendalam, rasa takut yang amat sangat, kehilangan anggota keluarga, kehilangan harta benda.  Beban mental,rasa takut, khawatir yang berlebihan, trauma psikis yang semakin dalam.  Anak terpisah dari ayah dan ibunya.   Ribuan nyawa hilang seketika,  korban luka-luka dan patah tulang, hilang tiada tahu dimana rimbanya.  Dan bahkan informasi terakhir dari humas BNPB ada puluhan ribu warga  saat berada di pengungsian dengan segala keterbatasan logistik.  Keterbatasan bahan pokok (sembako) untuk bisa bertahan hidup, keterbatasan air bersih, keterbatasan fasilitas MCK, kekurangan tenaga medis,obat-obatan ,kekurangan relawan dan dengan segala kompleksitas permasalahannya.

Masih banyak korban yang belum dievakuasi , dan saat ini  masih tertimbun di reruntuhan bangunan. Mayat-mayat yang belum dikuburkan,  karena keterbatasan sarana alat-alat berat dan dan tim  yang akan mengevakuasi korban.

Ditengah-tengah kedukaan yang mendalam, muncul berita-berita yang terkadang membuat kita miris dengan kondisi yang ada.  Isu penjarahan yang dilakukan oleh warga di supermarket , penjarahan  bantuan-bantuan yang memasuki lokasi bencana. Bahkan isu-isu yang memojokan agama tertentu, isu-ksu yang memojokan relawan dari LSM tertentu, yang sudah berjuang membantu.

Di tengah-tengah kedukaan yang mendalam, sebagian besar masyarakat tidak menjadikan bencana ini untuk bermubasabah diri. Terkadang malah memilih untuk bersiteru memperdebatkan sesuatu yang terkadang tidak  pantas. Isu sara tetap saja digoreng hingga betul-betul matang. Saling memojokan antara pendukung yang satu dengan yang lainnya semakin dipertajam.

Bahkan ada juga yang memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan pencitraan diri.   Memberikan bantuan dengan embel-embel partai, embl -embel  jabatan.  Masih saja dalam kondis kedukaan kampanye tetap berjalan.

Tidak salah seorang Bapak bangsa  hari ini gerah dan angkat bicara. yaitu Bapak SBY hari ini mengingatkan agar para pejabat tidak membawa embel-embel jabatan, bendera partai ke lokasi bencana.

Saudara-saudara kita saat ini tidak butuh kampanye politik, mereka tidak butuh segala janji-janji. yang mereka butuhkan saat ini, bagaimana kebutuhan dasar mereka bisa terpenuhi, rumah tempat  tinggal mereka bisa dibangun kembali, roda perekonomian juga harus  berputar dan berjalan dengan semestinya.

Wahai para pemimpin negeri ini, strategi-strategi jitu  anda  dibutuhkan saat ini. Krebilitas kepemimpinan anda dipertanyakan saat ini.  Mampukah  anda memanajemen kondisi pasca bencana ini. sehingga korban-korban tidak akan bertambah, permasalahan sosial di pengungsian bisa diatasai. Dan saudara-saudara kita yang selamat bisa bidup dan berkehidupan kembali di tanah leluhur mereka, tanpa ada rasa takut lagi.

Ditengah-tengah kedukaan yang mendalam, muncul lagi sandiwara-sandiwara kebidupan.  Berita penganiayaan terhadap aktifis perempuan. Telah menimbulkan reaksi keras bagi segolongan orang. wajar saja karena negara ini adalah negara hukum. Dimana tindakan kekerasan apapun  yang sudah dilakukan  sesuai dengan proses hukum.    

Saya kira sandiwara hanya satu episode, ternyata dalam satu hari episode nya berlanjut . Kepolisian bergerak sigap sehingga dalam satu hari , si korban akhirnya mengakui dia operasi plastik. Allahualam bissawam.

Apapun yang terjadi dibalik itu semua hanya Allah lah dan hanya mereka-mereka ynag terlibatlah yang tahu.

Sebagai umat yang beragama, saya yakin semua yang terjadi di muka bumi ini adalah atas kehendak yang maha kuasa. Akan lebih bijak ditengah - tengah bencana yang melanda dapat dijadikan untuk bermuhasabah  diri dengan meningkatkan keimanan kita.  Memperbanyak zikir dan berdoa agar semua terhindar dari bencana. Walau secara keilmuan negeri ini adalah negeri rawan gempa. Namun saat penduduknya sudah lupa berzikir, maka bencana itu datang tiada dikira.

Sepiring jambu yabg dipanen sore ini , menginspirasi saya  untuk menulis.. Saat panen saya berfikir, seandainya pohon jambu ini tidak saya  sapa setiap pagi akan berangkat kerja dan setiap pulang kerja. Mungkin pohon ini tidak akan memberikan saya sepiring jambu yang sangat manis dan lezat rasanya. Sebatang pohon jambu saja yang  saya sapa setiap pagi dan sore, memberikan keberkahan

Dalam hidup saya sekeluarga .   Masak dengan sang  pencipta alam semesta kita lupa menyapanya 5 kali dalam satu hari?

Bukan hanya sekedar menyapa pagi dan sore  saja, namun pohin jambu ini  saya bubuhi air dua kali  dalam satu hari. saya  beri makan dengan pupuk pilihan.  Saya singkirkan tumbuhan-tumbuhan  pengganggu. Agar tidak menghalangi suplai makanan  yang akan diserap oleh akar dan siap diedarkan keseluruh batangnya.

Sebatang pohon jambu saja saya pupuk dengan pupuk pilihan, masak diri  kita tidak dipupuk dengan zikiR,  berdoa, bersedeqah, menunaikan zakat dan melakukan amalan amalan baik, untuk menyingkirkan  dosa dosa yang sudah kita perbuat?

Ditengah-tengah bencana, mari merefleksi diri. Jauhlanlah negeri ini dari pemimpin pemimpin yang zhalim.  pemimoin yang tidak adik, pemimoin yang hanya meme tingkan dan mem ela satu golongan.Agar negeri ini terbebas dari duka dan nestapa yang berkepanjangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun